Pada tahun 2018, UNESCO Global Geopark mengakui Geopark Ciletuh di Sukabumi sebagai bagian dari jaringan mereka, bersama dengan 12 Geopark lain dari 11 negara yang berbeda. Komisi Program dan Hubungan Eksternal UNESCO memberikan pengakuan prestisius ini. Apa yang membuat Geopark Ciletuh begitu istimewa?
Apa itu Geopark ?
Sebelum kita membahas tentang Geopark Ciletuh, mari kita cari tahu terlebih dulu tentang geopark. Apa itu geopark? Geopark adalah kawasan yang memiliki nilai geologi, termasuk formasi batuan, sumber daya mineral, dan ciri-ciri geologi lainnya yang unik dan penting.
Kawasan geopark ini dirancang untuk melindungi, mempertahankan, dan mengelola warisan geologi tersebut, sambil juga mengembangkan pendidikan, konservasi alam, dan pariwisata yang berkelanjutan. Geopark biasanya menggabungkan aspek-aspek geologi, ekologi, budaya, dan sejarah dalam satu kawasan yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan edukatif bagi masyarakat setempat dan pengunjung.
Sedangkan UNESCO Global Geopark adalah kawasan yang memiliki nilai geologi, ekologi, dan budaya yang unik, serta telah diakui oleh UNESCO. UNESCO merupakan organisasi internasional yang berfokus pada pelestarian warisan geologi, lingkungan, dan budaya, sambil juga mempromosikan pariwisata yang berkelanjutan dan pendidikan.
Indonesia memiliki sekitar 30 kawasan Geopark yang tersebar di seluruh negeri, tetapi hanya tiga Geopark yang memiliki status global dan tercatat dalam warisan UNESCO. Selain Geopark Gunung Batur di Bali dan Geopark Gunung Sewu di Daerah Istimewa Yogyakarta, Geopark Ciletuh di Sukabumi juga termasuk di dalamnya. Memiliki mencakupan area seluas 126.100 hektar yang mencakup 8 kecamatan dan 74 desa, semuanya terletak di wilayah selatan Sukabumi, juga dikenal sebagai daerah Pajampangan.
Menggali Eksotisme Geopark Ciletuh
Salah satu daya tarik unik yang dimiliki Geopark Ciletuh adalah keberadaan banyak bahan batuan purba yang terbentuk dari sedimentasi fosil dan patahan bumi yang berusia puluhan juta tahun. Geopark Ciletuh sendiri bukanlah nama kampung atau desa, melainkan merujuk pada sungai di daerah tersebut. “Ciletuh” berasal dari kata “Cik” yang berarti air dan “letuh” yang berarti keruh. Jadi, “Ciletuh” secara harfiah berarti “air keruh.” Namun, nama “Geopark” yang mendahuluinya mengacu pada batuan purba yang telah ada selama puluhan juta tahun. “Geo” berarti batu dan “frag” berarti taman, sehingga Geopark dapat diartikan sebagai “taman batuan bumi dari dasar laut yang naik ke permukaan selama puluhan juta tahun.”
Jangan Lewatkan Artikel lainnya :
Surga Tersembunyi di Anyer, Pantai-pantai Ini Bikin Kamu Ogah Pulang!
Eksplorasi Keindahan Wisata Subang Ciater, Tempat Ini Wajib dikunjungi!
Surganya Tempat Wisata Ciwidey, Bisa Invest disini Juga Ternyata!
Sejarah Ciletuh
Keindahan alam Geopark Ciletuh di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi sudah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda. Pada tahun 1709, seorang administrator Belanda melakukan perjalanan laut menuju Pelabuhan Ratu untuk misi perdagangan. Saat berlabuh di Pantai Ciletuh, ia menemukan bebatuan kristal tua di pantai tersebut. Dua kawasan pantai di selatan Sukabumi yang populer pada masa penjajahan Belanda adalah Wingkoks Bay atau Pelabuhan Ratu dan Senbai atau Pantai Ciletuh.
Pantai Ujung Genteng baru dibangun pada akhir 1930-an. Ciletuh pada saat itu masih dikelilingi oleh hutan belantara, dan untuk mencapainya, orang harus menggunakan jalur laut. Pada tahun 1890 hingga 1923, ada kapal uap yang melayani perjalanan laut antara Pelabuhan Ratu dan Ciletuh. Seiring berjalannya waktu, Belanda mulai membuka perkebunan di sekitar Ciletuh, dan kawasan ini mulai terbuka untuk kunjungan orang.
Charles Edgardo Parent, seorang penulis asal Belanda dan sastrawan terkenal, juga terpikat oleh keindahan alam Ciletuh. Dia membuka usaha penggilingan padi di kawasan tersebut. Hal ini semakin meningkatkan kunjungan ke Ciletuh, yang dianggap sebagai tempat yang menjanjikan bagi pemerintahan Belanda. Pada satu waktu, mereka bahkan merencanakan pembangunan jalur kereta api yang menghubungkan Ciletuh dengan Bandung, meskipun rencana ini tidak pernah terealisasi sepenuhnya.
Keindahan Wisata Geopark Ciletuh
Kawasan Geopark Ciletuh menawarkan pemandangan yang menakjubkan, termasuk gunung, air terjun, sawah, ladang, dan aliran sungai yang menuju laut. Saat ini, Geopark Ciletuh telah diperluas dan terintegrasi dengan kawasan wisata Pantai Pelabuhan Ratu. Wisatawan yang mengunjungi kawasan ini memiliki beragam pilihan penginapan, mulai dari hotel di Pelabuhan Ratu hingga homestay di kawasan inti, yang direkomendasikan sebagai Geo Homestay oleh masyarakat setempat.
Selain keindahan alamnya, Geopark Ciletuh juga memiliki warisan budaya yang bernilai, seperti batik pakidulan. Pusat kerajinan batik ini terletak di Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap. Batik yang dihasilkan oleh masyarakat sekitar Geopark Ciletuh memiliki tiga motif khas, yaitu motif Curug (air terjun), motif Panenjoan (dataran tinggi), dan motif Kunjungan (pulau-pulau kecil dengan pemandangan batuan geologi Jampang purba yang berusia lebih dari 65 juta tahun di kawasan Geopark Ciletuh).
Tempat yang menakjubkan ini menggabungkan keajaiban geologi, keindahan alam, dan warisan budaya. Dengan statusnya sebagai UNESCO Global Geopark, kawasan ini semakin dikenal dan menjadi destinasi wisata yang menarik bagi para pengunjung. Jelajahi kekayaan Geopark Ciletuh dan nikmati pesonanya.
=====
Selengkapnya Tentang Granada Ocean View Ciletuh