Gempa bumi termasuk salah satu bencana alam yang paling ditakuti oleh setiap manusia. Karena bisa memberikan dampak yang sangat besar, baik bagi keselamatan jiwa maupun kondisi bangunan. Tidak sedikit kasus gempa bumi yang merusak banyak bangunan rumah. Inilah yang memunculkan inisiatif para developer maupun individu untuk membangun rumah tahan gempa.
Untuk membangun hunian tahan gempa, harus menerapkan beberapa perencanaan, mulai dari pondasi, struktur bangunan dan denah. Jika anda tertarik membangun rumah anti gempa, silahkan cek kriterianya!
Kriteria Rumah Tahan Gempa
Tinggal di daerah yang rentan mengalami gempa, mengharuskan kita melakukan antisipasi dengan membangun rumah tahan gempa. Ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan untuk membangun hunian ini, sebagai berikut :
1. Kriteria Bahan Bangunan
Bahan material bangunan tahan gempa harus memperhatikan bobot bangunan.Pastikan bobot bangunan rumah anda cukup ringan, caranya yaitu dengan pemilihan bahan material yang berbobot ringan. Terutama pada komponen konstruksi atap sebagai penutup atau bagian atas bangunan.
Pilih material atap rumah dari Galvalum, beton bertulang, baja ringan, dan bata ringan sebagai pilihan paling tepat. Jika bahan bangunan yang digunakan pada rumah memiliki bobot yang terlalu berat, maka dapat menimbulkan resiko bangunan mengalami runtuh ketika terjadi gempa bumi.
Selain itu, perhatikan kritera material utama konstruksi bangunan yang perlu anda ketahui berikut ini :
a. Material Beton
Dalam pembuatan campuran beton, gunakan kerikil berukuran maksimum sekittar 20mm. Sementara untu penggunaan semen sebaiknya pakai semen tipe 1 berkualitas menyesuaikan standar dari SNI (Standar Nasional Indonesia).
b. Batu Pondasi
Pembuatan batu pondasi dibuat dari campuran batu gunung keras dan batu kali. Di samping itu, anda juga harus memastikan batu mempunyai banyak sudut supaya ikatan bersama mortar lebih kuat.
c. Batu Bata
Persyaratan penggunaan batu pata adalah memilih yang tidak memiliki banyak retakan, bagian tepinya tajam dan lurus, tahan terhadap patahan dan ukuran dimensi yang dimiliki jangan terlalu kecil.
Kriteria lainnya, pastikan batu bata suaranya terdengar lebih denting saat dipukul. Namun sebelum anda menggunakannya, pastikan untuk merendamnya terlebih dahulu selama 5-10 menit.
Lalu keringkan sebelum anda merekatkan batu bata memakai mortar. Tujuannya supaya penyerapan air yang dilakukan oleh bata tidak berlangsung terlalu cepat.
d. Kayu
Penggunaan kayu pada bangunan anti gempa harus kayu yang tidak memiliki retak, warnanya cenderung gelap, kering, keras dan lurus.
2. Kriteria Struktur Utama Bangunan
Anda juga harus memperhatikan struktur utama bangunan. Pastikan menggunakan struktur bangunan simetris, dan sederhana untuk menahan bobot lebih besar. Lain halnya dengan bangunan yang strukturnya sangat kompleks.
Ini adalah tantangan tersendiri para desainer dan arsitek yang menerima proyek bangunan anti gempa ini. Sebab arsitek harus bisa menciptakan keseimbangan antara fungsi dan estetika bangunan tahan gempa.
3. Hubungan Antar Elemen Struktur
Semua elemen pada struktur bangunan anti gempa harus menyatu supaya bisa menanggung beban secara proporsional.
Misalnya, untuk menghubungkan antara pondasi pada balok pengikat harus ditanam angkur besi menggunakan jarak tiap angkur paling jauh yaitu 1 meter.
4. Kriteria Pengecoran Beton
Pengecoran beton bangunan, baik itu pada balok maupun pada kolom harus tetap memperhatikan beberapa hal di bawah ini :
- Bekisting atau cetakan harus benar-benar kuat dan rapat.
- Pengecoran kolom harus dilakukan bertahap untuk tiap satu meter.
- Ketika pengecoran, pastikan adukan pada cetakan tidak berongga dan lebih padat agar terhindar dari keropos.
- Pelepasan bekistin atau cetakan minimal 3 hari sesudah pengecoran.
Design Rumah Tahan Gempa Menurut BNPB
Berikut ini ada beberapa contoh desain rumah tahan gempa menurut BNPB yang dapat dijadikan rujukan :
1. Growing House
Growing house termasuk salah satu desain rumah ciptaan mahasiswa UGM Yogyakarta. Bangunan rumah ini tidak hanya dapat menahan gempa saja, tetapi juga bisa mengantisipasi banjir. Konsep desain pada rumah terbagi ke dalam 3 bagian, antara lain life for future, home for all, dan space for all.
Pada dasarnya, konsep growing house ialah membangun hunian secara berhubungan, karenanya membuat penghuni rumah tetap dapat berinteraksi bersama lingkungan sekitar dan tetap produktif. Menariknya, desain rumah anti gempa ini juga menerima respon positif dari pihak pemerintah Jepang.
2. Barrataga
Konsep desain rumah anti gempa ini dinamakan sebagai rumah barrataga, yang sudah terbukti tetap kuat saat gempa, meskipun model desainnya terlihat tradisional. Bangunan anti gempa ini sangat detail, dengan memperhatikan pondasi, teknik sambungan ringbalk yang disambungkan pada kolom ujung.
Bentuk rumah barrataga dibuat seperti rumah joglo atau berbentuk limas, terdiri atas balok sawah, beton kolom, balok lantai, atau balok tepi dan semuanya menyatu dengan menggunakan simpul barrataga. Memiliki pondasi kuat dengan kedalaman pasi 20 cm untuk meredam getaran pada bangunan.
3. Risha
RISHA adalah kependekan dari Rumah Instan Sederhana Sehat. Konsep rumah yang diusung adalah model bongkar pasang yang tidak membutuhkan batu bata atau semen ketika membangunnya.
Untuk membangun rumah ini sangat sederhana, caranya hanya menggabungkan setiap panel beton menggunakan baut. Biaya pembangunan rumah juga cukup terjangkau, dengan pembuatan komponen rumah dilakukan secara pabrikasi.
4. Dome
Desain rumah dome, sebagian menyebutnya sebagai rumah teletubbies, yakni jenis rumah yang berbentuk unik. Atap dan dinding rumah dibuat menyatu, inilah yang membuatnya memiliki ketahanan terhadap goncangan yang lebih tinggi.
Rumah dengan desain ini memakai bahan-bahan yang ringan, terutama pada bagian atap dan dinding. Mengingat bagian dinding dan atap rumah menyatu, maka bangunan rumah ini tetap bertahan meskipun terjadi gempa. Selain itu resiko terjadinya roboh juga sangat kecil.
5. Riko
Rumah Instan Konvensional atau jika disingkat menjadi RIKO. Ini adalah konsep bangunan anti gempa dari Kementrian PUPR. Hunian RIKO dapat dibangun secara singkat, bahkan telah teruji mampu bertahan dari goncangan gempa.
Tips Untuk Membuat Rumah Tahan Gempa
Ini dia tips untuk mendirikan bangunan anti gempa yang wajib diperhatikan :
- Perhatikan kondisi lokasi yang ada di sekitar, seperti memperhatikan kondisi tanah. Rumah anti gempa harus dibangun di tanah yang padat.
- Bangun rumah anti gempa yang sudah sesuai pedoman teknis, dengan material bangunannya sudah berstandar SNI.
- Perhatikan ketinggian atap rumah dan kekuatan pondasi untuk mendirikan bangunan anti gempa.
- Penting untuk mengutamakan kesimetrisan rumah supaya manfaatnya lebih maksimal.
Ciri Rumah Tahan Gempa
Ada beberapa ciri rumah anti gempa, diantaranya :
- Kesimetrisan bangunan sangat tinggi.
- Mempunyai pondasi kuat.
- Didirikan di atas tanah padat.
- Memiliki ketinggian rumah yang sesuai perdoman teknis bangunan tahan gempa.
- Memakai material sesuai standar SNI.
Mengingat kebanyakan korban jiwa akibat gempa disebabkan oleh reruntuhan bangunan, maka sudah seharusnya kita melakukan antisipasi dengan membangun hunian anti gempa, untuk meminimalisir dampaknya. Jika rumah yang anda tempati sudah aman, sudah tentu bisa mempermudah proses evakuasi.