Condominium atau kondominium adalah istilah untuk sebuah hunian yang dibuat vertikal melalui sistem kepemilikan utuh, karenanya pemilik kondominium ini dapat menyewakannya ke pihak lain.
Kebanyakan orang mungkin belum begitu mengenal istilah condominium, karena sering digunakan di negara luar. Pada dasarnya kondominium mengacu terhadap status hunian yang dibuat vertikal, sehingga bukan dilihat dari jenis bangunannya.
Lain halnya dengan hunian apartemen yang mengacu langsung terhadap jenis huniannya, antara lain seperti rumah kopel, rumah tapak, rumah townhouse maupun yang lainnya. Sedangkan arti dari kondominium adalah lebih pada status kepemilikan dari bangunan yang berada di bawah hukum.
Apa Perbedaan Apartemen dengan Kondominium?
Apabila dibandingkan, ada beberapa perbedaan antara apartemen dengan kondominium. Berikut beberapa aspek yang membedakan antara keduanya :
1. Status Kepemilikan
Kondominium adalah sebuah hunian vertikal dengan status kepemilikan secara utuh. Ini artinya, pihak pemilik kondominium telah mempunyai hak penuh terhadap hunian ini. Umumnya hal tersebut terjadi karena cicilan hunian mereka sudah lunas atau bisa saja pemilik mempunyai kelengkapan surat kepemilikan properti ini.
Sedangkan untuk apartemen sendiri lebih mengacu terhadap hunian yang telah disewa seseorang dari pemilik asli. Contoh, anda menyewa unit di dalam satu tower untuk ditempati, inilah yang dinamakan apartemen.
2. Bentuk Bangunan
Kalau kondominium memiliki bentuk bangunan seperti apartemen dengan bentuk tower yang dibuat vertikal ke atas. Selain itu, hunian ini juga telah dilengkapi oleh berbagai fasilitas umum untuk anda nikmati. Selain itu, untuk kondominium biasanya hanya memiliki 2 sampai 3 tower.
Hal ini berbeda dengan apartemen, yang mempunyai 3 tower lebih sehingga dapat membentuk kompleks hunian tempat tinggal. Condominium juga biasanya ukurannya lebih tinggi dan lantainya hingga berjumlah puluhan.
3. Pemeliharaan
Aktivitas pemeliharaan untuk unit kondominium ini harus dilakukan oleh penghuninya. Sehingga, jika ada kendala kerusakan maka pihak penghuni inilah yang perlu menyelesaikan semua permasalahan tersebut. Contohnya, jendela yang harus dibersihkan, kendala kelistrikan, penyumbatan wastafel atau toilet.
Sedangkan pada unit apartemen, umumnya penghuni dapat melaporkan ke manajemen gedung apabila ada kendala dan kerusakan.
4. Manajemen Gedung
Biasanya manajemen gedung terdiri atas 2 opsi. Pada opsi pertama, umumnya pengurusan manajemen gedung langsung dikelola dan diurus para penghuni, sedangkan pilihan kedua oleh pihak manajemen gedung. Manajemen seperti ini biasanya diaplikasikan di negara luar. Sementara di Indonesia sendiri, manajemen gedung kondominium lebih akrab menggunakan sistem apartemen.
Sedangkan biasanya manajemen gedung diatur dan diurus manajemen bangunan. Selain itu, pihak manajemen tersebut mengacu pada developer atau PT yang bertugas mengelolanya.
Keunggulan Tinggal di Kondominium
Mempunyai hunian membutuhkan pertimbangan yang matang sebab berhubungan dengan tingkat kenyamanan penghuni sekaligus dalam melakukan aktivitas harian. Hunian atau rumah dapat dikatakan sebagai sebuah investasi terbesar, karena digunakan untuk memenuhi keperluan keluarga dan anak-anak.
Berikut ini ada beberapa keunggulan tinggal di kawasan Kondominium, antara lain :
1. Lokasi Strategis
Kelebihan tinggal di kondominium adalah memiliki akses yang sangat mudah karena lokasinya strategis. Biasanya, hunian ini dibangun di pusat industri, pemerintahan maupun hiburan. Sehingga, pihak pemilik dapat melakukan pekerjaan atau aktivitas dengan mudah. Anda juga tidak perlu repot-repot ketika mengunjungi tempat hiburan atau berbelanja.
2. Bisa Menggunakan Banyak Fasilitas
Salah satu manfaat yang menyenangkan jika tinggal di kondominium adalah menawarkan fasilitas-fasilitas menarik yang ada. Berbagai macam fasilitas berupa gym, kolam renang hingga working space bisa anda nikmati di gedung ini.
Sehingga, anda sebagai penghuni kondominium tidak perlu lagi repot-repot untuk keluar kompleks kondominium hanya untuk menemukan fasilitas tersebut.
3. Lebih Hemat
Keuntungan kondominium lainnya adalah dapat menekan anggaran pengeluaran untuk mempunyai rumah. Sebab biaya hunian untuk kondominium biasanya lebih murah dibandingkan membeli rumah atau membangunnya sendiri.
Syarat Kepemilikan Untuk Kondominium
Pihak pembeli kondominium biasanya akan menerima persyaratan serta dokumen perjanjian pihak manajemen kondominium. Umumnya dokumen ini memiliki beberapa aturan tertentu yang wajib ditaati para pemilik kondominium, misalnya pemakaian area terbatas serta area publik. Selain itu, ada pula aturan tentang pemilihan manajemen dalam mengelola kompleks tersebut.
Tidak hanya itu, pihak pemilik kondominium harus membayar biaya untuk tempat tinggal ke pihak asosiasi rumah susun. Biasanya biaya tersebut meliputi biaya utilitas bersama, asuransi gedung, hingga cadangan dana pemeliharaan gedung di waktu yang akan datang.
Umumnya biaya yang harus dibayarkan meliputi dana untuk pihak pengelola kondominium. Bahkan biaya yang dikeluarkan bisa meningkat, terutama untuk bangunan yang memerlukan perawatan.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, kita ketahui bahwa salah satu kekurangan kondominium adalah biaya perawatannya yang lebih mahal dibandingkan rumah tapak. Biasanya hal tersebut menjadi bahan pertimbangan sebelum anda membeli hunian vertikal ini. Selain itu, tidak mempunyai taman yang memadai. Pilihan lain jika anda ingin berkebun yaitu dengan menanam tanaman menggunakan pot.