Sholat dhuha termasuk ibadah sholat sunnah yang biasanya dikerjakan di waktu dhuha, serta tidak diperbolehkan untuk dikerjakan di waktu-waktu terlarang. Kapan sebenarnya waktu terbaik untuk sholat dhuha ?
Biasanya sholat dhuha dikerjakan minimal sebanyak 2 rakaat dengan maksimal 12 rakaat, yang setiap dua rakaat diakhiri salam. Selain itu, sholat sunnah dhuha juga mempunyai aturan tertentu dalam mengerjakannya, yakni dikerjakan di waktu dhuha. Pelaksanaan waktu dhuha sendiri adalah waktu ketika matahari naik sekitar 7 hasta dari mulai terbitnya matahari, kira-kira jam 07.00 sampai sebelum dhuhur.
Waktu Terbaik Sholat Dhuha
Waktu untuk melaksanakan sholat dhuha terbentang sesudah beberapa jam dari waktu matahari terbit sampai matahari ke arah barat.
Selain itu, di Indonesia sendiri waktu untuk mengerjakan sholat dhuha dimulai pagi hari mulai beberapa jam sesudah 20 menit dari waktu matahari terbit hingga 15 menit sebelum masuk waktu dhuhur.
Namun menurut penjelasan dari Ustadz Abdul Somad, mengerjakan sholat dhuha biasanya dimulai dari 12 menit sesudah matahari terbit sampai 10 menit sebelum waktu dhuhur.
Adapun waktu terbaik untuk mengerjakan sholat dhuha ialah pada semperempat siang atau pada akhir waktu, biasanya ditandai oleh kondisi cuaca semakin panas.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda berdasarkan riwayat dari Zaid bin Arqam, berikut ini :
“Tidakkah mereka mengetahui bahwa sholat diselain waktu ini lebih utama. Sesungguhnya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘shalat orang-orang awwabin (taat; kembai pada Allah) adalah ketika anak unta mulai kepanasan.” (HR.Muslim).
Pada Jam Berapa Waktu Terbaik Untuk Mengerjakannya?
Waktu sholat dhuha yang terbaik dikerjakan sekitar jam 09.00 WIB. Berikut sabda Rasulullah SAW :
“Sholatnya banyak orang yang bertaubat ialah pada ketika berdirinya anak gamal karena teriknya matahari.” (HR. Mukmin).
Yang dimaksud dengan amalan ibadah dalam hadits nabi sesuai waktu terbaik dikerjakannya sholat dhuha. Hal tersebut juga diamanatkan Syaikh bin Baz dan Syaikh Muhammad bin shalih al utsaimin di dalam uraian buku mengenai perkataan dari nabi Riyadhus shalihin.
Ada beberapa lembaga dakwah yang mengeluarkan tentang jadwal sholat. Anda juga bisa menemukannya lewat internet. Selain itu, anda bisa melihat jadwal tersebut untuk dijadikan acuan menjalankan sholat dhuha.
Maka dari itu, anda dapat mengecek kapan waktu yang terbaik untuk sholat dhuha serta kapan waktu diharamkan untuk mengerjakannya.
Waktu yang tidak diperbolehkan atau diharamkan mengerjakan sholat dhuha, adalah sebagai berikut :
- Sesudah mengerjakan sholat subuh hingga matahari terbit dari jam 06.00 sampai jam 07.45 pagi hari.
- Ketika hendak memasuki waktu dzuhur hingga tergelincir matahari sekitar jam 11.30 pagi sampai jam 12.00 siang.
Batasan Waktu Pelaksanaan Sholat Dhuha
Batasan waktu pelaksanaan sholat Dhuha adalah setelah terbit matahari hingga menjelang masuk waktu sholat Dzuhur. Ada beberapa pandangan tentang waktu yang tepat untuk melaksanakan sholat Dhuha, namun secara umum waktu yang paling tepat adalah ketika matahari sudah naik sekitar satu tombak dari ufuk timur.
Pada waktu ini, sinar matahari sudah tidak terlalu menyilaukan dan suhu udara masih cukup sejuk, sehingga kondisi lingkungan menjadi lebih nyaman untuk beribadah.
Naiknya matahari sebagai batas waktu sholat dhuha
Naiknya matahari menjadi batas waktu sholat Dhuha, karena setelah itu waktu sudah masuk ke waktu sholat Dzuhur. Oleh karena itu, bagi umat muslim yang ingin melaksanakan sholat Dhuha sebaiknya tidak menunda-nunda waktu, agar tidak terlewatkan dan bisa memperoleh manfaat dari ibadah tersebut.
Perbedaan waktu dhahwah, waktu dhuha, dan waktu habis dhuha
Perlu diperhatikan juga perbedaan antara waktu Dhahwah, waktu Dhuha, dan waktu habis Dhuha. Waktu Dhahwah adalah waktu ketika matahari sudah mulai muncul di ufuk timur, sedangkan waktu Dhuha adalah waktu ketika matahari sudah naik sekitar satu tombak dari ufuk timur.
Sementara itu, waktu habis Dhuha adalah waktu ketika sinar matahari sudah mulai terasa panas dan cahaya matahari sudah mulai memudar. Oleh karena itu, waktu yang paling tepat untuk melaksanakan sholat Dhuha adalah di antara waktu Dhuha dan waktu habis Dhuha, agar dapat memperoleh manfaat penuh dari ibadah tersebut.
Batasan Waktu Pelaksanaan Sholat Dhuha Menurut 4 Mahzab
- Menurut Imam Abu Hanifah, salah satu tokoh mazhab Hanafi, waktu sholat Dhuha dimulai setelah terbitnya matahari dan berakhir sebelum waktu Dzuhur. Pendapat ini kemudian dikembangkan oleh Imam Al-Marghinani dalam kitab Al-Hidayah, yang menyatakan bahwa waktu sholat Dhuha dimulai sekitar enam belas menit setelah terbitnya matahari hingga waktu Dzuhur.
- Sedangkan menurut Imam Malik, tokoh mazhab Maliki, waktu sholat Dhuha dimulai setelah terbitnya matahari dan berakhir sebelum masuk waktu Dzuhur. Pendapat ini kemudian disebutkan juga dalam kitab Mukhtasar Khalil.
- Imam Syafi’i, tokoh mazhab Syafi’i, memiliki dua pendapat mengenai batasan waktu pelaksanaan sholat Dhuha. Pertama, waktu sholat Dhuha dimulai setelah terbitnya matahari hingga naiknya matahari ke tengah langit (sekitar dua rakaat setelah naiknya matahari). Kedua, waktu sholat Dhuha dimulai setelah terbitnya matahari hingga masuk waktu Dzuhur.
- Sementara itu, menurut Imam Ahmad bin Hanbal, tokoh mazhab Hanbali, waktu sholat Dhuha dimulai setelah terbitnya matahari dan berakhir sebelum masuk waktu Dzuhur. Pendapat ini juga disebutkan dalam kitab Al-Mughni karya Ibnu Qudamah.
Meskipun terdapat perbedaan pendapat di antara empat mazhab tersebut, hal yang penting adalah memperhatikan waktu pelaksanaan sholat Dhuha dan melakukannya dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.
Selain itu, ada beberapa faktor yang juga harus diperhatikan ketika melaksanakan sholat Dhuha, seperti kondisi fisik, keadaan lingkungan, dan waktu yang tepat untuk sholat Dhuha.
Menurut beberapa sumber, waktu yang tepat untuk melaksanakan sholat Dhuha adalah sekitar satu jam setelah terbitnya matahari hingga dua rakaat sebelum masuk waktu Dzuhur. Naiknya matahari juga bisa dijadikan patokan untuk batasan waktu pelaksanaan sholat Dhuha. Namun, sebaiknya waktu pelaksanaan sholat Dhuha disesuaikan dengan kondisi setempat dan dengan memperhatikan panduan dari mazhab atau ulama yang dianut.
Waktu Terbaik Sholat Dhuha Paling Mustajab Agar Banyak Rezeki
Untuk mengerjakan sholat dhuha pada pagi hari saat sudah memasuki waktu yang terbaik menjalankan sholat sunnah, mempunyai keutamaan yakni dapat melapangkan dada dan meringankan beban dari semua permasalahan.
Apalagi bagi yang memiliki masalah hutang yang menumpuk atau memiliki keinginan untuk mendapatkan banyak rezeki dari Allah SWT.
Mengerjakan sholat dhuha merupakan ibadah paling tepat agar kita dapat mendekatkan diri kita sekaligus meminta agar rezeki kita selalu lancar kepada Allah SWT. Sesudah mengerjakan sholat dhuha, sangat dianjurkan memohon ampunan kepada Allah SWT dan meminta keberlimpahan rezeki kepada-Nya.
Tata Cara Pelaksanaan Sholat Dhuha
Berikut adalah tata cara shalat Dhuha beserta niatnya :
- Niat Shalat Dhuha
Niat sholat Dhuha sebenarnya tidak ditetapkan secara khusus dalam hadis-hadis yang ada, namun umumnya niat dilakukan di dalam hati dengan kesadaran penuh bahwa yang dilakukan adalah ibadah sholat Dhuha. Namun demikian, ada beberapa lafadz niat sholat Dhuha yang umum digunakan oleh sebagian umat muslim, di antaranya:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلًا الْقِبْلَةِ اللهُ أَكْبَرُ
Artinya: “Aku niat sholat sunnah Dhuha dua rakaat, menghadap kiblat, Allah Maha Besar.”
- Berwudhu
Sebelum melaksanakan shalat Dhuha, pastikan untuk berwudhu terlebih dahulu. Bersihkan seluruh anggota wudhu dengan baik dan benar.
- Menentukan Jumlah Rakaat
Shalat Dhuha dilakukan dua rakaat, namun jumlahnya bisa ditambah hingga delapan rakaat. Namun, lebih baik dilakukan dalam dua rakaat dengan salam di antara keduanya.
- Membaca Niat Dalam Hati
Setelah berwudhu, bacalah niat shalat Dhuha di dalam hati dengan sungguh-sungguh.
- Membaca Doa Iftitah
Sebelum memulai shalat, bacalah doa iftitah untuk memulai shalat dengan baik dan benar.
- Melakukan Ruku dan Sujud
Seperti shalat pada umumnya, lakukan ruku dan sujud dengan baik dan benar. Pada saat sujud, bacalah doa sujud.
- Tasyahud Akhir dan Salam
Setelah menyelesaikan dua rakaat, bacalah tasyahud akhir dan salam.
Doa Setelah Shalat Dhuha
Setelah menyelesaikan shalat Dhuha, sebaiknya kita mengakhiri dengan doa untuk memperoleh keberkahan dan kebaikan dari Allah SWT. Berikut adalah doa setelah shalat Dhuha :
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ
اللَّهُمَّ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
إِلَهِيْ أَنْتَ الْجَامِعُ لِمَا نَفِعِيْ وَأَنْتَ الْقَدِيْمُ لِمَا أَخْرَجْتُ وَأَنْتَ الْمُسْتَعَانُ لِمَا قَضَيْتُ
وَأَنْتَ الْمُقَلِّبُ قُلُوبِ الْمُؤْمِنِيْنَ صَرِّفْ قُلُوبَنَا إِلَى طَاعَتِكَ
وَأَغْنِنَا بِكَ عَنِ الشِّرْكِ بِكَ
Artinya:
“Ya Allah, berilah shalawat kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan sahabat-sahabatnya. Ya Allah, dengan rahmat-Mu, Engkau adalah Zat yang Maha Pengasih di antara semua yang pengasih. Ya Allah, Engkaulah yang menyatukan segala kepentinganku. Engkau adalah Tuhan yang Maha Awal dan Maha Akhir. Engkau adalah tempat yang kami bergantung atas segala sesuatu yang Engkau tetapkan. Ya Allah, Engkau yang mengubah hati orang-orang beriman. Ubahlah hati kami menjadi taat kepada-Mu. Dan jauhkanlah kami dari kesyirikan. Aamiin.”
Meskipun termasuk sholat sunnah, namun Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan sholat dhuha, karena itulah Beliau menganjurkan umat Muslim untuk menunaikannya.
Bahkan ada salah satu riwayat dimana Rasulullah SAW pernah berwasiat agar menjadikan sholat sunnah dhuha sebagai salah satu jenis amalan sunnah untuk dikerjakan setiap hari.
“Kekasihku-Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam mewasiatkan kepadaku untuk puasa tiga hari setiap bulan, mengerjakan sholat Dhuha dua rakaat, dan melakukan shalat witir sebelum tidur.” (Muttafaqun ‘alaih) (HR. Bukhari, no. 1178 dan Muslim, no.721).
Keutamaan dalam melaksanakan sholat dhuha juga begitu luar biasa, diantaranya dapat melapangkan dada, mendapatkan pahala, dicukupkan rezekinya, diampuni dosa, dan keutamaan lainnya.
Hadits-hadits Keutamaan Sholat Dhuha
Sholat Dhuha memiliki banyak keutamaan menurut hadits-hadits Nabi Muhammad SAW. Berikut adalah beberapa hadits yang menjelaskan keutamaan sholat dhuha:
- Dari Abu Hurairah, ia berkata: “Rasulullah SAW bersabda: ‘Barangsiapa yang sholat dua belas rakaat pada sehari dan malam hari, maka Allah SWT akan membangun sebuah rumah baginya di surga: empat rakaat sebelum zuhur, dua rakaat setelah zuhur, dua rakaat setelah maghrib, dua rakaat setelah isya, dan dua rakaat sebelum fajar’.” (HR. Muslim)
- Dari Abu Zharr, ia berkata: “Rasulullah SAW bersabda: ‘Wajib bagi setiap muslim untuk sholat dhuha. Bagi setiap tulang-tulang dalam tubuhmu, berikanlah sedekah. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, amar ma’ruf nahi munkar juga sedekah. Dan memenuhi kebutuhan orang lain adalah sedekah.’” (HR. Muslim)
- Dari Abu Dzar, ia berkata: “Rasulullah SAW bersabda: ‘Di pagi hari, setiap tulang pada tubuh manusia harus dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, amar ma’ruf nahi munkar juga sedekah. Dan dua rakaat sholat dhuha sama dengan semua itu.'” (HR. Muslim)
Demikian penjelasan tentang sholat dhuha, waktu terbaiknya dan tata caranya. Walaupun umumnya sholat dhuha dikerjakan sebanyak dua rakaat, namun kita juga diperbolehkan untuk mengerjakan sholat dhuha sampai 4 rakaat hingga 8 rakaat, asalkan jumlah rakaatnya genap. Wallahu ‘alam bishowab.