Dalam perspektif Islam, doa meminta hujan dianggap sebagai bentuk tawakal (penyerahan diri) kepada Allah dan pengakuan bahwa hanya Allah yang memiliki kendali penuh atas alam semesta, termasuk cuaca dan hujan. Hujan dipandang sebagai karunia Allah yang vital bagi kelangsungan kehidupan di bumi. Dalam Al-Quran dan Hadis, terdapat petunjuk yang menggarisbawahi pentingnya doa meminta hujan sebagai cara untuk memohon rahmat dan berkah Allah. Berikut ini kumpulan do’a yang telah kami rangkum.
Kumpulan Doa Meminta Hujan
Berikut ini Doa Meminta Hujan Sesuai Ajaran Rasulullah.
- Doa Meminta Hujan untuk Menyuburkan Tanah
اللهمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيْثًا مَرِيْئًا مَرِيْعًا, نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ، عَاجِلًا غَيْرَ أٰجِلٍ
Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami, hujan yang lebat merata, mengairi, menyuburkan, bermanfaat tanpa mencelakakan, segera tanpa ditunda.”
- Doa meminta hujan Rasulullah ketika diminta seorang Badui
اللهمّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيْثًا سَرِيْعًا مَرِيْعًا غَدَقًا طَبَقًا، عَاجِلًا غَيْرَ رَائِفٍ، نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ تَمْلَأُ بِهِ الضَّرْعُ، وَيَنْبُتُ بِهِ الزَّرْعُ وَتُحْيِي بِهِ الْأَرْضُ بَعْدَ مَوْتِهَا وَكَذَلِكَ تُخْرِجُوْنَ
Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami, hujan yang merata, segera, menyuburkan, lebat, merata, segera tanpa kelambatan, bermanfaat tanpa bahaya. Hujan yang dapat memenuhkan ambing (kantong kelenjar) susu binatang ternak, yang menumbuhkan tanaman, yang menghidupkan tanah setelah mati (karena kekeringan).”
- Doa meminta hujan untuk keberkahan
اللهمَّ اسْقِ عِبَادَكَ وَبَهَائِمَكَ وَانْشُرْ رَحْمَتَكَ وَأَحْيِ بَلَدَكَ الْمَيِّتَ
Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan kepada hamba-hamba-Mu dan binatang-binatang (ciptaan)-Mu, sebarkanlah rahmat-Mu dan hidupkanlah negeri-Mu yang sebelumnya mati.”
Nabi Muhammad SAW dan Para Sahabat Berdoa Meminta Hujan
Ada beberapa riwayat dalam sejarah ketika Nabi Muhammad SAW dan para sahabat berdoa meminta hujan. Salah satu peristiwa yang terkenal adalah ketika Rasulullah SAW berdoa meminta hujan saat umat Islam mengalami kekeringan. Dalam hadis yang dikenal dengan hadis “Istisqa,” Nabi Muhammad SAW memimpin umatnya dalam doa untuk memohon hujan, dan Allah kemudian memberikan hujan sebagai jawaban atas doa tersebut. Kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya doa sebagai sarana untuk meminta bantuan Allah, termasuk dalam hal hujan.
Ayat Al-Quran dan Hadits Tentang Hujan
Dalam Al-Quran ada beberapa ayat yang menyebutkan tentang hujan, diantaranya adalah surat An-Nahl ayat 10 :
هُوَ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً ۖ لَّكُم مِّنْهُ شَرَابٌ وَمِنْهُ شَجَرٌ فِيهِ تُسِيمُونَ
Artinya: Dialah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu.
وَٱلَّذِى نَزَّلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءًۢ بِقَدَرٍ فَأَنشَرْنَا بِهِۦ بَلْدَةً مَّيْتًا ۚ كَذَٰلِكَ تُخْرَجُونَ
Arab-Latin: Wallażī nazzala minas-samā`i mā`am biqadar, fa ansyarnā bihī baldatam maitā, każālika tukhrajụn
Artinya: Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).
[Surat Az-Zukhruf Ayat 11]
Dalam sebuah hadits, dikisahkan Zaid bin Khalid Al-Juhaini Radhiallahu ‘anhu (RA), saat itu Rasulullah SAW sedang mengimami sholat subuh di Hudaibiah setelah malamnya turun hujan. Usai sholat, Nabi Muhammad SAW menghadapkan wajahnya kepada pada para jamaah dan bersabda,
“Tahukah kalian apa yang sudah difirmankan oleh Rabb kalian?”
Para jamaah kemudian menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.”
Nabi Muhammad SAW kemudian bersabda, “(Allah berfirman) Pada pagi hari, di antara hambaKu ada yang beriman kepadaKu dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan: (doa di atas), maka dia beriman kepadaku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan ‘Muthirna binnau kadza wa kadza’ (Kita diberi hujan karena sebab bintang ini dan ini), maka dia kufur kepada-Ku dan beriman pada bintang-bintang.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Baca Juga :
Arti Ayat ” Wala Taiasu ” dalam Surat Yusuf Ayat 87
Kondisi-kondisi Tertentu Ketika Doa Meminta Hujan Dianjurkan dalam Islam
Terdapat kondisi-kondisi tertentu yang dianjurkan untuk berdoa meminta hujan. Salah satunya adalah saat terjadi kekeringan atau kemarau yang berkepanjangan yang mengancam kehidupan dan hasil pertanian. Di tengah kondisi seperti ini, umat Muslim diajarkan untuk memohon kepada Allah SWT agar Dia memberikan hujan yang akan mengembalikan kesuburan tanah dan menyelamatkan kehidupan tumbuhan serta hewan ternak.
Selain itu, doa meminta hujan juga sangat dianjurkan ketika sumber-sumber air mengering dan ketersediaan air minum menjadi terbatas. Air adalah sumber kehidupan, dan ketika terjadi kekurangan air minum, itu bisa menjadi bencana yang serius bagi masyarakat. Oleh karena itu, umat Muslim diajarkan untuk berdoa agar Allah memberikan hujan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih.
Kondisi lain yang juga memerlukan doa meminta hujan dalam Islam adalah saat ada ancaman kekurangan makanan karena tanaman mati akibat kurangnya hujan. Kekeringan yang berkepanjangan dapat merusak hasil pertanian dan menyebabkan kelaparan. Dalam situasi seperti ini, umat Muslim dianjurkan untuk berdoa kepada Allah agar Dia memberikan hujan yang mencukupi untuk menyelamatkan panen dan mencegah kelaparan.
Hujan dianggap sebagai karunia Allah yang sangat penting bagi kelangsungan hidup. Dalam Al-Quran dan Hadis, kita diberikan pedoman untuk menjalankan doa meminta hujan sebagai wujud tawakal dan ketergantungan kita kepada-Nya dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan.
Dengan demikian, doa meminta hujan dalam Islam bukan hanya menjadi bentuk ibadah, tetapi juga merupakan tindakan yang menunjukkan ketergantungan manusia kepada Allah dalam menghadapi situasi-situasi sulit seperti kekeringan, kekurangan air minum, dan ancaman kelaparan.