Saat ini kemacetan diberbagai ruas jalan dalam kota semakin padat. dan ketersediaan hunian ditengah kota juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Lalu bagaimana solusi bagi anda yang bekerja di kota yang padat aktifias sedangkan ketersediaan hunian ditengah kota semakin sedikit ? Hunian dengan konsep TOD adalah solusinya.
TOD adalah singkatan dari Transit Oriented Development. Sebuah konsep pembangunan yang menempatkan stasiun transportasi publik sebagai pusat dari sebuah kawasan. Konsep ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan dan memudahkan mobilitas penduduk.
Transit Oriented Development banyak diminati karena dengan memanfaatkan transportasi publik sebagai sarana utama, maka akan mengurangi penggunaan mobil pribadi yang berdampak pada kemacetan lalu lintas dan polusi udara. Selain itu, TOD juga dianggap sebagai solusi untuk mengurangi perubahan iklim dan mengurangi biaya transportasi yang harus dikeluarkan.
Tinggal di area TOD memiliki banyak manfaat. Pertama, akses ke stasiun transportasi publik yang lebih dekat akan memudahkan mobilitas penduduk.
Kedua, karena penggunaan mobil pribadi dapat dikurangi, maka akan mengurangi biaya transportasi dan juga dampak negatif pada lingkungan.
Ketiga, dengan banyaknya fasilitas publik seperti taman, lapangan, dan area pejalan kaki di area TOD, maka akan menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan sehat untuk dihuni.
Terakhir, karena lokasinya yang strategis, maka harga properti di area TOD cenderung lebih stabil dan dapat meningkatkan nilai investasi di masa depan.
Keuntungan Memiliki Rumah TOD
Tinggal di area Transit Oriented Development (TOD) memberikan banyak keuntungan bagi investasi rumah. Salah satu keuntungannya adalah harga properti yang cenderung stabil dan meningkat di masa depan.
Hal ini disebabkan karena akses transportasi yang mudah dan cepat serta ketersediaan fasilitas publik yang memadai di sekitar TOD. Selain itu, potensi sewa yang tinggi juga menjadi faktor penting dalam meningkatkan nilai investasi rumah di area TOD.
- Harga properti yang cenderung naik
Salah satu faktor yang membuat harga properti di area Transit Oriented Development cenderung naik adalah akses transportasi yang mudah dan cepat. Dengan adanya stasiun transportasi publik di dekat rumah, maka mobilitas penduduk menjadi lebih mudah dan efisien. Selain itu, ketersediaan fasilitas publik seperti taman, lapangan, dan area pejalan kaki yang memadai juga menjadi nilai tambah bagi investasi properti di area TOD.
- Akses transportasi yang mudah dan cepat
Akses transportasi yang mudah dan cepat adalah salah satu keuntungan utama tinggal di area TOD. Dengan adanya stasiun transportasi publik di dekat rumah, maka penduduk dapat menghemat waktu dan biaya transportasi. Selain itu, akses transportasi yang mudah dan cepat juga meningkatkan mobilitas penduduk dan mengurangi penggunaan mobil pribadi yang berdampak pada kemacetan lalu lintas dan polusi udara.
- Ketersediaan fasilitas publik yang memadai
Ketersediaan fasilitas publik yang memadai di area TOD juga menjadi faktor penting dalam meningkatkan harga properti dan nilai investasi rumah di area tersebut. Fasilitas publik seperti taman, lapangan, dan area pejalan kaki yang memadai akan menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan sehat untuk dihuni. Selain itu, fasilitas publik yang memadai juga meningkatkan kualitas hidup penduduk dan menambah nilai estetika lingkungan sekitar.
- Potensi sewa yang tinggi
Tinggal di area TOD juga memiliki potensi sewa yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh keuntungan akses transportasi yang mudah dan cepat serta ketersediaan fasilitas publik yang memadai di sekitar TOD.
Selain itu, keberadaan kawasan bisnis atau perkantoran di sekitar TOD juga menjadi faktor penting dalam meningkatkan potensi sewa rumah di area tersebut. Potensi sewa yang tinggi membuat investasi rumah di area TOD menjadi semakin menarik dan menguntungkan.
Ciri dan Kriteria Transit Oriented Development
Beberapa ciri-ciri dari TOD antara lain terdapat stasiun transit yang berfungsi dengan baik, aksesibilitas transportasi publik yang mudah. Berikut adalah beberapa ciri-ciri dari TOD :
- Terdapat stasiun transit yang berfungsi dengan baik di area tersebut, seperti stasiun kereta api atau stasiun bus.
- Beragam jenis transportasi publik tersedia untuk menghubungkan daerah tersebut dengan kota lainnya.
- Terdapat banyak fasilitas umum seperti pasar, pusat perbelanjaan, kantor, restoran, dan tempat rekreasi yang mudah diakses melalui transportasi publik.
- Area tersebut dirancang dengan baik dan memiliki jalur pejalan kaki yang aman dan nyaman serta dilengkapi dengan infrastruktur seperti jembatan penyeberangan dan trotoar yang lebar.
- Penggunaan lahan yang beragam, termasuk perumahan, kantor, dan pusat perbelanjaan, terkonsentrasi di sekitar stasiun transit.
- Bangunan-bangunan di sekitar stasiun transit dibangun dengan ketinggian yang seimbang dan mengikuti aturan tata kota untuk menciptakan tata ruang yang estetis dan menyenangkan.
- Ketersediaan lahan yang terbatas dan harga tanah yang tinggi, sehingga pembangunan pada daerah TOD dilakukan dengan memanfaatkan lahan yang ada dengan efektif dan efisien.
- Adanya keterlibatan masyarakat dalam perencanaan dan pembangunan TOD, sehingga mereka merasa memiliki lingkungan yang berkualitas dan dapat memanfaatkan transportasi publik dengan mudah.
- Tujuan pembangunan TOD adalah untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan hemat energi, serta mendorong penggunaan transportasi publik yang lebih efisien.
Kriteria Transit Oriented Development (TOD)
Selain itu, terdapat beberapa kriteria penting dalam pengembangan TOD, seperti ketersediaan fasilitas umum yang mudah diakses, tata ruang yang seimbang. Berikut selengkapnya tentang kriteria TOD :
- Aksesibilitas : Terdapat stasiun transit yang berfungsi dengan baik dan beragam jenis transportasi publik tersedia untuk menghubungkan daerah tersebut dengan kota lainnya.
- Ketersediaan Fasilitas Umum : Terdapat banyak fasilitas umum seperti pasar, pusat perbelanjaan, kantor, restoran, dan tempat rekreasi yang mudah diakses melalui transportasi publik.
- Desain Kota yang Baik : Area tersebut dirancang dengan baik dan memiliki jalur pejalan kaki yang aman dan nyaman serta dilengkapi dengan infrastruktur seperti jembatan penyeberangan dan trotoar yang lebar.
- Konsentrasi Penggunaan Lahan : Penggunaan lahan yang beragam, termasuk perumahan, kantor, dan pusat perbelanjaan, terkonsentrasi di sekitar stasiun transit.
- Tata Ruang yang Seimbang : Bangunan-bangunan di sekitar stasiun transit dibangun dengan ketinggian yang seimbang dan mengikuti aturan tata kota untuk menciptakan tata ruang yang estetis dan menyenangkan.
- Pemanfaatan Lahan yang Efektif : Ketersediaan lahan yang terbatas dan harga tanah yang tinggi, sehingga pembangunan pada daerah TOD dilakukan dengan memanfaatkan lahan yang ada dengan efektif dan efisien.
- Keterlibatan Masyarakat : Adanya keterlibatan masyarakat dalam perencanaan dan pembangunan TOD, sehingga mereka merasa memiliki lingkungan yang berkualitas dan dapat memanfaatkan transportasi publik dengan mudah.
- Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan : Tujuan pembangunan TOD adalah untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan hemat energi, serta mendorong penggunaan transportasi publik yang lebih efisien.
Tantangan dan Solusi dalam Pengembangan TOD
Pengembangan Transit Oriented Development juga memiliki tantangan-tantangan tersendiri, seperti pengadaan lahan yang cukup untuk pembangunan, biaya pengembangan infrastruktur transportasi publik yang cukup tinggi, dan pengembangan tata kelola yang melibatkan partisipasi masyarakat.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan kerja sama yang baik antara pemerintah, pengembang properti, dan masyarakat. Pemerintah dapat memfasilitasi pengadaan lahan dengan mengoptimalkan penggunaan lahan yang sudah ada atau melakukan pengadaan lahan yang strategis untuk pengembangan TOD.
Selain itu, pengembang properti dapat mengoptimalkan keuntungan finansial dengan memperhitungkan faktor-faktor keberlanjutan dan kebutuhan masyarakat dalam pengembangan TOD. Sebagai contoh, pengembang properti dapat memperhatikan penggunaan energi terbarukan, penghematan air, dan fasilitas publik yang memenuhi kebutuhan masyarakat.
Pengembangan tata kelola yang melibatkan partisipasi masyarakat juga menjadi kunci penting dalam pengembangan TOD yang sukses. Masyarakat dapat diikutsertakan dalam proses pengembangan dan pengambilan keputusan, sehingga pengembangan TOD dapat lebih memperhatikan kebutuhan dan preferensi masyarakat lokal.
Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, pengembang properti, dan masyarakat, pengembangan TOD dapat menjadi solusi dalam menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih berkelanjutan, ramah lingkungan, dan inklusif.
Faktor – faktor yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Pengembangan Transit Oriented Development
Dalam konteks Transit Oriented Development (TOD), terdapat beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan dari berbagai perspektif.
- Dari perspektif tata ruang kota, Transit Oriented Development perlu dirancang dan dikembangkan dengan memperhatikan hubungan antara stasiun transit dan lingkungan sekitarnya. Faktor-faktor seperti keterkaitan antara stasiun transit dengan jaringan transportasi lain, ketersediaan ruang publik yang ramah pejalan kaki dan pengguna sepeda, serta penataan bangunan yang efisien dan berkelanjutan perlu diperhatikan.
- Dari perspektif keberlangsungan hidup, Transit Oriented Development dapat memberikan banyak manfaat bagi lingkungan dan masyarakat. Misalnya, TOD dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, mengurangi polusi udara dan gas rumah kaca, serta meningkatkan kualitas udara dan lingkungan. Faktor-faktor seperti efisiensi energi, pengelolaan limbah, dan pengurangan jejak karbon perlu diperhatikan dalam pengembangan TOD.
- Dari perspektif kehidupan bermasyarakat, Transit Oriented Development dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memberikan aksesibilitas yang lebih baik terhadap fasilitas-fasilitas umum seperti pusat perbelanjaan, sekolah, dan fasilitas kesehatan. Faktor-faktor seperti keamanan lingkungan, penggunaan ruang publik yang ramah lingkungan, serta pengembangan komunitas yang inklusif perlu diperhatikan dalam pengembangan TOD.
- Dari perspektif lingkungan, Transit Oriented Development dapat memberikan manfaat bagi kelestarian alam dan lingkungan. Faktor-faktor seperti penggunaan lahan yang efisien, pengembangan green space dan tanaman, serta pengelolaan air dan limbah yang baik perlu diperhatikan dalam pengembangan TOD. Dengan memperhatikan faktor-faktor penting dari berbagai perspektif ini, pengembangan TOD dapat menjadi solusi yang berkelanjutan dan menyeluruh dalam pengembangan kota yang ramah lingkungan dan inklusif.
Memiliki rumah di area Transit Oriented Development dapat memberikan banyak keuntungan seperti kemudahan akses transportasi, aksesibilitas ke fasilitas umum, dan potensi pertumbuhan investasi yang tinggi.
Namun, sebelum membeli properti, penting untuk mempertimbangkan lokasi dengan cermat, termasuk faktor-faktor seperti akses transportasi, lingkungan sekitar, dan kemudahan akses ke fasilitas umum.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, diharapkan dapat membuat keputusan pembelian yang bijaksana dan mengoptimalkan manfaat dari investasi properti di area TOD.