ISYKARIMANPROPERTY.COM, BEKASI – Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (ABPEDNAS) dalam acara bertajuk “Pengelolaan Kawasan Eduwisata Untuk Kemajuan Desa Indonesia” mendorong Granada Land sebagai kawasan eduwisata yang bisa menjadi percontohan pembangunan desa di Indonesia.
Acara yang diselenggarakan secara daring pada hari Minggu, 18 September 2022 dihadiri oleh 50 peserta yang terdiri dari anggota ABPEDNAS, Purna Tugas DPRD Sukabumi, Dosen, Alumni Universitas Indonesia, Alumni Fakultas Akuntansi Universitas Pancasila, Mahasiswa Jurusan Pariwisata, dan Masyarakat Umum.
IR.H. Indra Utama, M.PWK selaku Fouder dan Sekretaris Jendral ABPEDNAS dalam sambutannya menyampaikan keinginannya menjadikan Granada Land sebagai salah satu percontohan dalam pembangunan desa dan kawasan eduwisata di seluruh Indonesia. Menurutnya, Isykariman Property melalui Granada Land telah berhasil meningkatkan nilai dan kualitas kawasan di sekitarnya.
Dukungan lain juga disampaikan oleh Prof. Dr. H Suratno., MM., Ak., CA sebagai Dewan Pembina ABPEDNAS. Dalam keynote speech nya menyampaikan dukungan dengan mendorong peningkatan pengelolaan modern yang ditunjang sistem berbasis teknologi dan berencana untuk memasukan sistem manajemen akuntansi untuk membantu pengelolaan kawasan eduwisata.
“jika perlunya manajemen pengelolaan yang modern dengan membuat sistem-sistem yang ditunjang dengan teknologi” kata Dewan Pembina ABPEDNAS.
Dalam kesempatan yang sama, Prof. Dr. H Suratno., MM., Ak., CA menyampaikan harapannya agar kedepannya pengelolaan eduwisata di desa-desa semakin maju dan dapat memberikan lebih banyak manfaat untuk masyarakat sekitar.
Menerima dukungan yang besar dari ABPEDNAS, Isykariman Property sebagai manajemen pengelola Granada Land menyampaikan kesiapannya untuk menjadikan Granada Land sebagai kawasan percontohan eduwisata di Indonesia.
M Nur Ichsan sebagai Head of Marketing Isykariman Property Syariah menuturkan, Granada Land telah berkembang menjadi kawasan eduwisata terbesar di Bogor Timur dan berhasil menarik banyak minat masyarakat Jabodetabek untuk berkunjung.
Sejak awal dikembangkan, Granada Land mengusung konsep eduwisata agro yang dilengkapi berbagai macam fasilitas penunjangnya. Fasilitas di Granada Land yakni Dairy Farm, perkebunan hidroponik, camping ground, wahana bermain dan gedung convention center menjadi fasilitas yang menarik banyak orang untuk berkunjung dan berinvestasi.
Dalam perbincangannya diacara tersebut, M Nur Ichsan menuturkan sudah lebih dari 1000 konsumen membeli kavling di kawasan eduwisata Granada Land. Pencapaian tersebut tidak lepas dari keberhasilan Isykariman Property dalam mengusung konsep Eduwisata. Sebagian besar konsumen tertarik dengan konsep dan didorong oleh minat konsumen untuk memiliki aset ditengah lingkungan alam pegunungan yang asri dan dapat dibangun villa maupun untuk berinvestasi.
Dalam akhir acara tersebut, ABPEDNAS dan Isykariman Property serta pihak terkait lainnya sepakat untuk terus membahas pengembangan desa eduwisata dengan lebih intens dalam rangka memajukan desa-desa di Indonesia.