{"id":4061,"date":"2024-12-20T07:30:28","date_gmt":"2024-12-20T07:30:28","guid":{"rendered":"https:\/\/isykarimanproperty.com\/journal\/?p=4061"},"modified":"2024-12-20T07:30:28","modified_gmt":"2024-12-20T07:30:28","slug":"tata-cara-memandikan-jenazah-sesuai-syariat-islam","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/isykarimanproperty.com\/journal\/daily-islam\/tata-cara-memandikan-jenazah-sesuai-syariat-islam\/","title":{"rendered":"Tata Cara Memandikan Jenazah Sesuai Syariat Islam Lengkap dengan Doanya"},"content":{"rendered":"
Memandikan jenazah adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam. Hukumnya termasuk fardhu kifayah, yakni kewajiban yang cukup dilakukan oleh sebagian umat Muslim dalam komunitas. Namun, jika tidak ada yang melaksanakannya, maka dosa akan menimpa seluruh umat Muslim. Tata cara memandikan jenazah dijelaskan secara detail dalam fiqh, dengan tujuan untuk menjaga kesucian jenazah dan menghormatinya sesuai dengan syariat Islam.<\/p>\n
Proses memandikan jenazah ini harus dilakukan dengan penuh perhatian dan keikhlasan, sehingga penghormatan terakhir dapat diberikan dengan sebaik-baiknya. Memandikan jenazah merupakan bentuk tanggung jawab yang wajib dilaksanakan oleh umat Muslim terhadap saudara-saudaranya yang telah meninggal dunia. Rasulullah shallallahu \u2018alaihi wa sallam bersabda :<\/p>\n
\u0627\u063a\u0652\u0633\u0650\u0644\u064f\u0648\u0647\u064f \u0628\u0650\u0645\u064e\u0627\u0621\u064d \u0648\u064e\u0633\u0650\u062f\u0652\u0631\u064d<\/p>\n
Mandikanlah ia dengan air dan daun bidara. <\/span><\/i>(HR. Bukhari, no. 1265 dan Muslim, no. 1206)<\/span><\/p>\n Dalam pandangan syariat Islam, setiap tindakan dan proses harus dijalankan dengan penuh kesadaran dan kepatuhan terhadap aturan yang telah ditetapkan. Setiap langkah yang diambil tidak boleh sembarangan, melainkan harus didasarkan pada pedoman yang telah diajarkan oleh Allah dan rasul-Nya. Aturan-aturan ini bukan sekadar pedoman, tetapi landasan hidup yang wajib diikuti oleh umat Islam.<\/p>\n Jenazah seorang muslim wajib dimandikan oleh seorang muslim<\/strong>. Memandikan jenazah merupakan bagian dari rukun Islam yang penting, dan pelaksanaannya harus dilakukan oleh pihak yang memiliki keimanan yang sama.<\/p>\n Dalam kondisi tertentu, ketentuan tentang siapa yang boleh memandikan jenazah dapat berbeda:<\/p>\n Kerabat muslim diperbolehkan memandikan, mengafani, dan menguburkan jenazah non-muslim. Hal ini karena non-muslim tidak terikat dengan aturan kewajiban ibadah dalam Islam, sehingga jenazah mereka dapat diperlakukan oleh pihak non-muslim atau muslim.<\/p>\n Anak kecil, baik laki-laki maupun perempuan, dapat dimandikan oleh laki-laki atau perempuan karena tidak ada potensi syahwat yang dapat menimbulkan hal-hal yang dikhawatirkan. Pandangan dan sentuhan kepada jenazah anak kecil diperbolehkan.<\/p>\n Jika seorang wanita kafir dzimmi (non-muslim yang hidup dalam negara Islam dengan jaminan perlindungan) meninggal dunia dan memiliki suami muslim, maka suaminya boleh memandikan jenazahnya jika tidak ada wanita lain yang dapat melakukannya<\/strong>. Hal ini berdasarkan hubungan pernikahan yang dianggap seperti hubungan nasab dalam konteks memandikan jenazah.<\/p>\n Jika seorang suami menceraikan istrinya dengan talak bain, talak raj\u2019iy, atau pernikahan dibatalkan (faskh), dan salah satu dari mereka meninggal dunia dalam masa iddah, maka pasangan yang masih memiliki hubungan seperti mahram tidak diperbolehkan memandikan jenazah. Hal ini karena status mereka dianggap seperti non-mahram, sehingga mereka tidak memiliki hak untuk memandikan satu sama lain.<\/p>\n Memandikan jenazah adalah salah satu kewajiban dalam Islam yang harus dilaksanakan sesuai dengan aturan syariat. Proses ini membutuhkan pemenuhan sejumlah syarat agar pelaksanaannya berjalan dengan benar. Berikut adalah beberapa hal yang wajib diperhatikan :<\/p>\n \u0646\u064e\u0648\u064e\u064a\u0652\u062a\u064f \u0627\u0644\u0652\u063a\u064f\u0633\u0652\u0644\u064e \u0644\u0650\u0647\u064e\u0630\u064e\u0627 \u0627\u0644\u0652\u0645\u064e\u064a\u0651\u0650\u062a\u0650 \u0644\u0650\u0644\u0651\u064e\u0647\u0650 \u062a\u064e\u0639\u064e\u0627\u0644\u064e\u0649<\/strong> Namun, jika jenazahnya adalah perempuan, bacaan niatnya berbeda<\/strong>, yaitu:<\/p>\n \u0646\u064e\u0648\u064e\u064a\u0652\u062a\u064f \u0627\u0644\u0652\u063a\u064f\u0633\u0652\u0644\u064e \u0644\u0650\u0647\u064e\u0630\u0650\u0647\u0650 \u0627\u0644\u0652\u0645\u064e\u064a\u0651\u0650\u062a\u064e\u0629\u0650 \u0644\u0650\u0644\u0651\u064e\u0647\u0650 \u062a\u064e\u0639\u064e\u0627\u0644\u064e\u0649<\/strong> Ketika membersihkan bagian qubul dan dubur jenazah<\/strong>, orang yang mengurus jenazah harus membaca niat sebagai berikut:<\/p>\n \u0646\u064e\u0648\u064e\u064a\u0652\u062a\u064f \u0627\u0644\u0652\u0625\u0650\u0633\u0652\u062a\u0650\u0646\u0652\u062c\u064e\u0627\u0621\u064e \u0644\u0650\u0647\u064e\u0630\u064e\u0627 \u0627\u0644\u0652\u0645\u064e\u064a\u0651\u0650\u062a\u0650 \u0641\u064e\u0631\u0652\u0636\u064b\u0627 \u0627\u0644\u0644\u0647\u064f \u062a\u064e\u0639\u064e\u0627\u0644\u064e\u0649<\/strong> Selanjutnya, ketika akan melakukan wudhu bagi jenazah<\/strong>, terdapat niat khusus yang harus dibaca sesuai jenis kelaminnya. Jika jenazah adalah laki-laki, maka niatnya adalah :<\/p>\n \u0646\u064e\u0648\u064e\u064a\u0652\u062a\u064f \u0627\u0644\u0652\u0648\u064f\u0636\u064f\u0648\u0621\u064e \u0644\u0650\u0647\u064e\u0630\u064e\u0627 \u0627\u0644\u0652\u0645\u064e\u064a\u0651\u0650\u062a\u0650 \u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u0650 \u062a\u064e\u0639\u064e\u0627\u0644\u064e\u0649<\/strong> Namun, jika jenazah tersebut perempuan, bacaan niatnya<\/strong> berubah menjadi :<\/p>\n \u0646\u064e\u0648\u064e\u064a\u0652\u062a\u064f \u0627\u0644\u0652\u0648\u064f\u0636\u064f\u0648\u0621\u064e \u0644\u0650\u0647\u064e\u0630\u0650\u0647\u0650 \u0627\u0644\u0652\u0645\u064e\u064a\u0651\u0650\u062a\u064e\u0629\u0650 \u0627\u0644\u0644\u0651\u064e\u0647\u0650 \u062a\u064e\u0639\u064e\u0627\u0644\u064e\u0649<\/strong> Doa dan niat ini diajarkan dengan ketelitian dan penuh keikhlasan, sebagai wujud kepatuhan kepada syariat Islam dalam proses pengurusan jenazah.<\/li>\n Baca juga :\u00a0<\/strong> Menurut ajaran Islam, tata cara memandikan jenazah minimalnya adalah dengan meratakan air ke seluruh tubuh jenazah. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah :<\/p>\n \u0623\u064e\u0642\u064e\u0644\u0651\u064f \u0627\u0644\u063a\u064f\u0633\u0652\u0644\u0650: \u062a\u064e\u0639\u0652\u0645\u0650\u064a\u0652\u0645\u064f \u0628\u064e\u062f\u064e\u0646\u0650\u0647\u0650 \u0628\u0650\u0627\u0644\u0645\u064e\u0627\u0621\u0650.<\/span><\/p>\n Cara memandikan jenazah <\/span><\/i>minimalnya<\/i><\/b> adalah meratakan air ke seluruh tubuhnya.<\/span><\/i><\/p>\n \u0648\u0623\u064e\u0643\u0652\u0645\u064e\u0644\u064f\u0647\u064f: \u0623\u064e\u0646\u0652 \u064a\u064e\u063a\u0652\u0633\u0650\u0644\u064e \u0633\u064e\u0648\u0652\u0623\u064e\u062a\u064e\u064a\u0652\u0647\u0650\u060c \u0648\u0623\u064e\u0646\u0652 \u064a\u064f\u0632\u0650\u064a\u0652\u0644\u064e \u0627\u0644\u0652\u0642\u064e\u0630\u064e\u0631\u064e \u0645\u0650\u0646\u0652 \u0623\u064e\u0646\u0652\u0641\u0650\u0647\u0650\u060c \u0648\u0623\u064e\u0646\u0652 \u064a\u064f\u0648\u064e\u0636\u0651\u0650\u0626\u064e\u0647\u064f\u060c \u0648\u0623\u064e\u0646\u0652 \u064a\u064e\u062f\u0652\u0644\u064f\u0643\u064e \u0628\u0650\u0627\u0644\u0633\u0651\u0650\u062f\u0652\u0631\u0650\u060c \u0648\u0623\u064e\u0646\u0652 \u064a\u064e\u0635\u064f\u0628\u0651\u064e \u0627\u0644\u0652\u0645\u064e\u0627\u0621\u064e \u0639\u064e\u0644\u064e\u064a\u0652\u0647\u0650 \u062b\u064e\u0644\u0627\u064e\u062b\u0627\u064b.<\/span><\/p>\n dan yang <\/span><\/i>sempurna<\/i><\/b> adalah mencuci dua auratnya (qubul dan dubur), menghilangkan kotoran dari hidungnya, mewudhukannya, dimandikan dengan daun bidara (sidr), dan disiram tiga kali dengan air.<\/span><\/i><\/p>\n Setiap tahapan memiliki tujuan untuk memastikan jenazah dalam keadaan bersih, suci, dan siap dimakamkan sesuai tuntunan agama. Di bawah ini adalah langkah-langkah yang perlu diikuti dalam proses memandikan jenazah secara benar dan sesuai syariat.<\/p>\n Prosedur ini dilakukan dengan penuh kehati-hatian agar jenazah diperlakukan dengan penghormatan yang layak sesuai ajaran agama.<\/p>\n Proses pemandian jenazah memerlukan beberapa perlengkapan penting yang berfungsi untuk menjaga kehormatan, kebersihan, dan kelayakan jenazah. Perlengkapan ini digunakan untuk membersihkan tubuh, merawat, dan memastikan jenazah dimandikan sesuai dengan tata cara yang benar.<\/p>\n Dalam proses pengurusan jenazah menurut ajaran Islam, menjaga kesucian tubuh dan mengikuti tata cara yang benar menjadi kewajiban fardhu kifayah. Hal ini menunjukkan komitmen kita terhadap syariat dengan penuh keikhlasan dan ketelitian. Dalam rangka melengkapi upaya dalam menjaga kesucian dan tata cara pemakaman yang sesuai ajaran Islam, Baqi Memorial Park hadir sebagai kawasan pemakaman Muslim<\/a> dengan layanan yang sepenuhnya sejalan dengan syariat.<\/p>\n Baqi Memorial Park<\/a> berkomitmen untuk mendukung nilai-nilai ini melalui layanan pemakaman yang sepenuhnya sesuai syariat. Dengan pengelolaan amanah dan perhatian terhadap setiap detail, kami hadir sebagai pilihan tepercaya bagi keluarga yang mencari tempat pemakaman yang layak dan bebas dari gusur. Cek ketersediaan kavling dan lakukan reservasi sekarang untuk memastikan tempat pemakaman yang sesuai syariat di Baqi Memorial Park.<\/p>\n Bagi Anda yang mencari tempat pemakaman Muslim yang sesuai dengan syariat yang memberikan jaminan kepemilikan tanah makam, Baqi Memorial Park adalah pilihan yang tepat. Dengan terbatasnya lahan, segera lakukan reservasi kavling pemakaman di Website Resmi Baqimemorialpark.id<\/a><\/strong><\/p>\n <\/p>\nTata Cara Memandikan Jenazah sesuai Syariat<\/strong><\/h3>\n
Aturan Memandikan Jenazah<\/strong><\/h3>\n
\n
Ketentuan Khusus dalam Situasi Darurat<\/strong><\/h3>\n
\n
Ketentuan untuk Jenazah Non-Muslim<\/strong><\/h3>\n
Aturan untuk Anak Kecil<\/strong><\/h3>\n
Wanita Kafir Dzimmi dengan Suami Muslim<\/strong><\/h3>\n
Hubungan Suami-Istri dalam Masa Iddah atau Setelah Perceraian<\/strong><\/h3>\n
<\/p>\n
Syarat dan Ketentuan dalam Memandikan Jenazah<\/strong><\/h3>\n
\n
\nArab Latin: Nawaytul ghusla lihadza al mayyiti lillahi ta’ala
\nArtinya: “Aku berniat untuk memandikan mayat laki-laki ini karena Allah Ta’ala.”<\/p>\n
\nArab Latin: Nawaytul ghusla lihadzihi al mayyitati lillahi ta’ala
\nArtinya: “Aku berniat untuk memandikan mayat perempuan ini karena Allah Ta’ala.”<\/p>\n
\nArab Latin: Nawaytul istinja’a lihadza al mayyiti fardhan lillahi ta’ala
\nArtinya: “Saya berniat istinja untuk jenazah ini fardhu karena Allah Ta’ala.”<\/p>\n
\nArab Latin: Nawaytul wudhu’a lihadza al mayyiti lillahi ta’ala
\nArtinya: “Saya berwudhu untuk jenazah laki-laki ini karena Allah Ta’ala.”<\/p>\n
\nArab Latin: Nawaytul wudhu’a lihadzihi al mayyitati lillahi ta’ala
\nArtinya: “Saya berwudhu untuk jenazah perempuan ini karena Allah Ta’ala.”<\/p>\n
\nKetersediaan Pemakaman Muslim Masih Minim, Ini Solusi yang dibutuhkan<\/a><\/strong>
\nTernyata Dilarang ! ini Hukum Mencabut Rumput di atas Makam<\/a><\/strong><\/p><\/blockquote>\nCara Memandikan Jenazah secara Sempurna<\/b><\/h2>\n
\n
<\/p>\n
Perlengkapan yang Dibutuhkan untuk Memandikan Jenazah<\/strong><\/h2>\n
\n