{"id":3848,"date":"2024-04-04T03:21:19","date_gmt":"2024-04-04T03:21:19","guid":{"rendered":"https:\/\/isykarimanproperty.com\/journal\/?p=3848"},"modified":"2024-08-22T07:05:43","modified_gmt":"2024-08-22T07:05:43","slug":"niat-sholat-ied","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/isykarimanproperty.com\/journal\/daily-islam\/niat-sholat-ied\/","title":{"rendered":"Niat Sholat Ied dan Rukun Sholat Idul Fitri"},"content":{"rendered":"
Niat Sholat Ied merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pelaksanaan sholat ied, baik itu idul fitri<\/a> maupun idul adha. Sholat Ied adalah salah satu ibadah yang penting bagi umat Islam yang dilaksanakan setelah sebulan penuh menjalani puasa Ramadan. Ibadah ini dilakukan saat memasuki tanggal 1 Syawal dalam penanggalan Hijriah. Sebelum memulai sholat Idul Fitri, penting untuk melafalkan niat sholat Idul Fitri sebagai tanda kesungguhan dalam menjalankan ibadah tersebut.<\/p>\n Sholat Idul Fitri dilakukan dengan dua rakaat secara berjamaah, diikuti dengan khutbah yang menjadi bagian integral dari ibadah tersebut. Namun, dalam kondisi tertentu seperti terlambat datang ke masjid atau mengalami hambatan lainnya, umat Muslim masih diperbolehkan untuk melakukan sholat Id secara mandiri di rumah<\/a> (munfarid) daripada tidak melaksanakannya sama sekali. Ini menunjukkan fleksibilitas dalam menjalankan ibadah sesuai dengan kondisi masing-masing individu. Yang terpenting adalah kesungguhan dan keikhlasan dalam menjalankan ibadah, baik itu dilakukan secara berjamaah di masjid maupun secara mandiri di rumah.<\/p>\n Selain itu, niat sholat Ied juga menjadi tanda bahwa kita memang berniat untuk melaksanakan ibadah tersebut sebagai bentuk syukur atas nikmat selesai menjalankan ibadah puasa Ramadhan<\/a>. Sehingga niat tersebut tidak boleh diabaikan atau dilakukan dengan asal-asalan.<\/p>\n Berikut ini adalah niat sholat Idul Fitri dalam bahasa Arab dan artinya:<\/p>\n <\/p>\n \u0646\u064e\u0648\u064e\u064a\u0652\u062a\u064f \u0623\u064e\u0646\u0652 \u0623\u064f\u0635\u064e\u0644\u0651\u0650\u064a\u064e \u0635\u064e\u0644\u064e\u0627\u0629\u064e \u0627\u0644\u0652\u0639\u0650\u064a\u0652\u062f\u0650 \u0627\u0644\u0652\u0641\u0650\u0637\u0652\u0631\u0650 \u0631\u064e\u0643\u0652\u0639\u064e\u062a\u064e\u064a\u0652\u0646\u0650 \u0645\u064e\u0623\u0652\u0645\u064f\u0648\u0652\u0645\u064b\u0627 \u0644\u0650\u0644\u0647\u0650 \u062a\u064e\u0639\u064e\u0627\u0644\u064e\u0649<\/b><\/p>\n <\/p>\n \u201cNawaitu an usalliya shalata al-\u2018iidil fithri rak\u2019ataini ma\u2019muman lillahi ta\u2019ala.\u201d<\/p>\n Artinya: \u201cAku berniat untuk melaksanakan shalat Idul Fitri dua rakaat sebagai makmum, karena Allah Ta\u2019ala.\u201d<\/p>\n Dengan menyampaikan niat tersebut sebelum memulai sholat, maka sholat Idul Fitri yang dilakukan akan menjadi lebih ikhlas dan mendapatkan pahala yang maksimal dari Allah SWT.<\/p>\n Baca Juga : <\/strong> <\/p>\n Penjelasan ini tersedia dalam kitab Fashalatan karya Syekh KHR Asnawi, salah satu pendiri Nahdlatul Ulama dari Kudus; atau Al-Fiqh al-Manhaj\u00ee \u2018ala Madzhabil Im\u00e2m asy-Sy\u00e2fi\u2018\u00ee (jilid I) karya Musthafa al-Khin, Musthafa al-Bugha, dan ‘Ali asy-Asyarbaji.<\/p>\n Shalat Ied dimulai dengan niat, yang jika diucapkan akan berbunyi \u201cAku berniat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat (sebagai imam\/makmum) karena Allah ta\u2019ala\u201d. Hukum pelafalan niat ini adalah sunnah. Yang penting adalah memiliki maksud yang sadar dan sengaja di dalam hati bahwa seseorang akan melaksanakan shalat sunnah Idul Fitri. Shalat ini dimulai tanpa adzan dan iqamah, cukup dengan menyatakan “ash-shal\u00e2tu j\u00e2mi\u2018ah”.<\/p>\n Setelah membaca doa iftitah, disarankan untuk mengucapkan takbir lagi hingga tujuh kali untuk rakaat pertama. Setiap kali takbir, disarankan untuk membaca doa:<\/p>\n “Allahu Akbar, segala puji bagi Allah yang banyak, Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang.”<\/p>\n Atau boleh juga membaca:<\/p>\n “Subhanallah, segala puji bagi Allah, tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar.”<\/p>\n Setelah itu, lanjutkan dengan membaca surat Al-A’l\u00e2. Kemudian, lakukan ruku\u2019, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri kembali seperti dalam shalat biasa.<\/p>\n Pada rakaat kedua, takbir lagi sebanyak lima kali sambil mengangkat tangan dan mengucapkan \u201cAllahu Akbar\u201d. Di antara takbir-takbir itu, bacalah doa seperti yang dijelaskan sebelumnya. Setelah itu, bacalah surat Al-Fatihah dan Al-Gh\u00e2syiyah. Lanjutkan dengan ruku\u2019, sujud, dan seterusnya hingga salam. Penambahan takbir ini adalah sunnah, jadi jika terlupakan, tidak membatalkan keabsahan shalat Id.<\/p>\n Setelah salam, jamaah disarankan untuk tidak buru-buru pulang, tetapi mendengarkan khutbah Idul Fitri terlebih dahulu hingga selesai. Kecuali jika shalat Id dilakukan secara mandiri.<\/p>\n Hadits Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah menyatakan:<\/p>\n \u201cSunnah bagi imam untuk memberikan dua khutbah pada hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), dan memisahkan antara kedua khutbah tersebut dengan duduk.\u201d (HR Asy-Syafi\u2019i)<\/p>\nNiat Sholat Ied<\/span><\/strong><\/h2>\n
\nTata Cara Sholat Ied : Niat, Hukum, dan Doa Shalat Idul Fitri<\/a>
\nKumpulan Ucapan Hari Raya Idul Fitri 2024 Terbaru<\/a><\/strong><\/p>\nRukun Shalat Ied<\/strong><\/h2>\n
1. Memulai dengan Membaca Niat Sholat Ied<\/strong><\/h3>\n
2. Takbiratul Ihram<\/strong><\/h3>\n
3. Membaca Surat Al-Fatihah<\/strong><\/h3>\n
4. Takbir 5 Kali<\/strong><\/h3>\n
5. Mendengarkan Khutbah<\/strong><\/h3>\n