{"id":1526,"date":"2023-01-10T03:05:42","date_gmt":"2023-01-10T03:05:42","guid":{"rendered":"https:\/\/isykarimanproperty.com\/journal\/?p=1526"},"modified":"2024-04-19T07:43:37","modified_gmt":"2024-04-19T07:43:37","slug":"perbedaan-kontraktor-bangunan-pemborong-dan-developer-properti","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/isykarimanproperty.com\/journal\/tips-properti\/perbedaan-kontraktor-bangunan-pemborong-dan-developer-properti\/","title":{"rendered":"Bingung Pilih Kontraktor Bangunan, Pemborong, atau Developer Properti ?"},"content":{"rendered":"

Masih banyak orang yang belum memahami perbedaan antara jasa kontraktor bangunan, pemborong dan developer properti<\/a>. Namun yang pasti, anda harus tahu bahwa developer properti dengan jasa kontraktor dan pemborong adalah profesi yang berbeda.Pihak developer properti biasanya membutuhkan jasa kontraktor maupun pemborong untuk membantu mereka mengerjakan proyek perumahan yang mereka dirikan.<\/span><\/p>\n

Apa Itu Kontraktor Bangunan ?<\/strong><\/h2>\n

Jasa kontraktor bangunan biasanya selalu dibutuhkan untuk membangun atau merenovasi rumah<\/a>. Kontraktor adalah sebuah perusahaan yang akan menandatangani perjanjian atau kontrak menjalankan pekerjaan sesuai kesepakatan yang terjadi antara pihak pemilik proyek dan jasa kontraktor.<\/span><\/p>\n

Jasa kontraktor merupakan istilah yang sangat familiar, sebab seringkali mengerjakan proyek bangunan berskala besar. Contohnya untuk pembangunan mall\u2013mall, gedung, real estate, dan perkantoran. Semua proyek tersebut dikerjakan kontraktor sebab telah mengantongi izin dari pihak terkait secara resmi.<\/span><\/p>\n

Sistem Pembayaran yang Digunakan<\/strong><\/h3>\n

Sistem pembayaran dari kontraktor ini umumnya dilakukan secara bertahap tapi ada pula yang memakai metode <\/span>cost and fee.<\/span><\/i> Sementara, maksud dari sistem bertahap atau termin adalah pembayaran dilakukan melalui empat tahap. Dalam hal ini, pemilik proyek membayar senilai 20% dari total nilai kontrak, yang biasa disebut sebagai uang muka.<\/span><\/p>\n

Jika pekerjaan sudah selesai sekitar 50%, pembayaran kedua akan dilakukan. Hal tersebut juga berlaku untuk pembayaran berikutnya sampai selesai, dengan sistem yang menyesuaikan hasil kesepakatan. Sebagai pemilik proyek bangunan, anda dapat menahan biaya sekitar 5%-10% dari total nilai kontrak sebagai jaminan.<\/span><\/p>\n

Sedangkan pada sistem <\/span>cost and fee<\/span><\/i> sendiri, kontraktor bertugas sebagai pihak pengelola proyek, yang mana pada usaha ini biasanya akan mengambil sebanyak 10% dari total nilai proyek sebagai upah.\u00a0<\/span><\/p>\n

Apa Itu Pemborong ?<\/strong><\/h2>\n

Istilah pemborong disini yaitu sebagai usaha yang telah berpengalaman dalam bidang pembangunan residensial atau rumah tinggal. Namun biasanya pemborong tidak mengantongi legalitas<\/a> atau izin resmi yang dimiliki kontraktor bangunan. Karena pemborong biasanya dikelola dengan cara individu.<\/span><\/p>\n

Umumnya untuk kesepakatan antara pemilik proyek dengan pemborong, hanya disampaikan dengan cara lisan dan bukan dalam surat. Jadi wajar apabila pengerjaan proyek dengan pemborong untuk tempat atau rumah tinggal biasanya lebih terjangkau.\u00a0<\/span><\/p>\n

Ada banyak masyarakat yang memanfaatkan jasa pemborong sebab biayanya lebih terjangkau dan jarang memakai SPK atau RAB. Namun, jika terjadi perselisihan atau penipuan, makan sulit membawanya ke jalur hukum.<\/span><\/p>\n

Sistem Pembayaran yang Digunakan Pemborong<\/strong><\/h3>\n

Berbeda dari kontraktor bangunan, umumnya sistem pembayaran pemborong tergantung kesepakatan yang akan dibayar berdasarkan hari kerja. Maka dari itu, penting sekali untuk mengetahui upah pekerja berdasarkan tempat tinggal, agar anda dapat menetapkan frekuensi pembayaran setiap minggunya.<\/span><\/p>\n

Bisa juga memakai sistem pembayaran secara borongan, yang mana seluruh perhitungan bahan material dan gaji diserahkan ke pemborong atau bisa juga anda menyediakan materialnya sendiri, lalu hanya membayar upah dari pekerjanya saja. Keduanya tentu saja dapat anda sesuaikan tergantung kebutuhan.<\/span><\/p>\n

Jika anda memakai sistem borongan, maka anda hanya bertugas memberikan informasi mengenai bahan material apa yang digunakan. Jika memang untuk urusan material anda serahkan kepada jasa pemborong. Jadi, anda tidak lagi pusing-pusing membeli bahan material, melakukan pekerjaan atau hal yang berhubungan dengan pembangunan. Anda hanya perlu mengawasi sistem pembangunan tersebut saja.\u00a0<\/span><\/p>\n

Apa itu Developer Properti ?<\/strong><\/h2>\n

Developer properti adalah individu maupun perusahaan yang biasanya bekerja untuk mengembangkan sebuah kawasan pemukiman untuk dijadikan perumahan layak huni sekaligus bernilai ekonomis, agar bisa dijual kembali ke masyarakat.\u00a0<\/span><\/p>\n

Pengembang ialah perorangan atau instansi yang melakukan aktivitas pengolahan dan pengadaan tanah sekaligus pengadaan bangunan maupun sarana serta prasarana untuk disewakan atau dijual.\u00a0<\/span><\/p>\n

 <\/p>\n

Baca Juga : <\/strong><\/p>\n

Mengenal Apa itu Developer Property, Jenis dan Tanggung Jawabnya<\/strong><\/span><\/a><\/p>\n

Isykariman Property, Developer Properti dengan Projek Terluas<\/strong><\/a><\/p><\/blockquote>\n

 <\/p>\n

Perbedaanya dengan Kontraktor bangunan, Pemborong dan Developer properti<\/strong><\/h2>\n

Berikut perbedaan antara kontraktor bangunan, pemborong dan developer properti :\u00a0<\/span><\/p>\n

1. Tugas Kontraktor, Pemborong dan Developer<\/strong><\/h3>\n

Jika tugas kontraktor dan pemborong adalah pelaksana yang mengerjakan proyek sesuai kontrak dan spesifikasi pemilik proyek. Maka developer properti bertugas untuk membangun semua jenis properti, seperti membeli tanah dan melakukan pemasaran.\u00a0<\/span><\/p>\n

Selain itu, tugas developer bukan hanya sekedar melakukan proyek perumahan saja, melainkan bisa juga dalam sektor konstruksi bangunan lainnya.\u00a0<\/span><\/p>\n

2. Status Antara Kontraktor, Developer dan Pemborong<\/strong><\/h3>\n

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, developer terdiri atas individu maupun lembaga usaha, baik yang sudah memiliki badan hukum maupun yang belum berbadan hukum.\u00a0<\/span><\/p>\n

Hal ini juga berlaku bagi kontraktor dan pemborong, meskipun keduanya bergelut dalam bidang dan profesi yang sama. Namun yang membedakan dari segi legalitas. Jika kontraktor sudah mempunyai izin resmi atau legalitas usaha, maka pemborong belum mempunyai izin resmi.<\/span><\/p>\n

Kesimpulan<\/strong><\/h2>\n

Dapat disimpulkan bahwa developer properti, kontraktor dan pemborong memiliki beberapa perbedaan. Seorang atau lembaga developer properti bisa saja berperan sebagai pemilik proyek yang bekerja sama dengan kontraktor atau pemborong untuk membangun residensial atau perumahan.\u00a0<\/span><\/p>\n

Sementara itu, kontraktor dan pemborong adalah jasa pelaksana proyek pembangunan. Keduanya berbeda dari sistem pembayaran dan legalitas usahanya saja. Bagaimana, sudah jelas tentang perbedaan antara kontraktor, developer properti dan pemborong?<\/span><\/p>\n