{"id":1401,"date":"2022-12-22T07:32:10","date_gmt":"2022-12-22T07:32:10","guid":{"rendered":"https:\/\/isykarimanproperty.com\/journal\/?p=1401"},"modified":"2024-01-16T06:45:28","modified_gmt":"2024-01-16T06:45:28","slug":"hadits-kemuliaan-ibu-hingga-kisah-teladan-uwais-al-qarni","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/isykarimanproperty.com\/journal\/daily-islam\/hadits-kemuliaan-ibu-hingga-kisah-teladan-uwais-al-qarni\/","title":{"rendered":"Hadits Kemuliaan Ibu Hingga Kisah Teladan Uwais Al-Qarni"},"content":{"rendered":"
Ibu merupakan sosok yang sangat dihormati, bahkan agama Islam sendiri sangat memuliakan sosok ibu, terbukti dengan banyaknya hadits<\/a> yang membahas kemuliaan seorang ibu.\u00a0<\/span><\/p>\n Hal ini wajar, mengingat menjadi seorang ibu bukan hal yang mudah, tugas seorang ibu penuh tantangan. Mulai dari hamil dan mengandung sembilan bulan, kemudian melahirkan, serta mendampingi anak-anak sampai tumbuh dewasa dan mandiri.<\/span><\/p>\n Mengingat sosoknya yang sangat penting inilah, Islam begitu memuliakannya. Bahkan di Indonesia sendiri, tanggal 22 Desember telah ditetapkan sebagai tanggal memperingati hari Ibu yang sudah diresmikan oleh Presiden Soekarno.<\/span><\/p>\n Berikut ini ada beberapa kumpulan hadits kemuliaan seorang ibu yang perlu kita pelajari dan pahami :\u00a0<\/span><\/p>\n Doa<\/a> yang ibu panjatkan untuk kita tidak akan pernah putus. Maka dari itu, sebagai anak kita sudah sepatutnya berbakti kepada Ibu. Ada salah satu hadits yang menganjurkan kita untuk berbuat baik kepada ibu, dengan bunyi berikut :\u00a0<\/span><\/p>\n <\/p>\n \u0646\u064e\u0651 \u0627\u0644\u0644\u064e\u0651\u0647\u064e \u064a\u0648\u0635\u064a\u0643\u0645 \u0628\u0623\u0645\u064e\u0651\u0647\u0627\u062a\u0650\u0643\u064f\u0645 \u062b\u0644\u0627\u062b\u064b\u0627\u060c \u0625\u0646\u064e\u0651 \u0627\u0644\u0644\u064e\u0651\u0647\u064e \u064a\u0648\u0635\u064a\u0643\u0645 \u0628\u0622\u0628\u0627\u0626\u0650\u0643\u064f\u0645\u060c \u0625\u0646\u064e\u0651 \u0627\u0644\u0644\u064e\u0651\u0647\u064e \u064a\u0648\u0635\u064a\u0643\u0645 \u0628\u0627\u0644\u0623\u0642\u0631\u064e\u0628\u0650 \u0641\u0627\u0644\u0623\u0642\u0631\u064e\u0628\u0650<\/span><\/p>\n Artinya : <\/span>\u201cSesungguhnya Allah berwasiat sebanyak 3 kali kepada kalian untuk berbuat baik kepada ibu kalian, sesungghnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada ayah kalian, sesungguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada kerapat yang paling dekat kemudian yang dekat.\u201d <\/span><\/i>(HR. Ibnu Majah, shahih dengan sawahid-nya).<\/span><\/p><\/blockquote>\n <\/p>\n Mu\u2019awiyah bin Haidah Al Qusyairi <\/span>radhiallahu\u2019anhu<\/span><\/i> bertanya pada Rasulullah SAW :\u00a0<\/span><\/p>\n \u064a\u0627 \u0631\u0633\u0648\u0644\u064e \u0627\u0644\u0644\u0647\u0650 ! \u0645\u064e\u0646\u0652 \u0623\u064e\u0628\u064e\u0631\u0651\u064f \u061f \u0642\u0627\u0644 : \u0623\u064f\u0645\u0651\u064e\u0643\u064e \u060c \u0642\u064f\u0644\u0652\u062a\u064f : \u0645\u064e\u0646\u0652 \u0623\u064e\u0628\u064e\u0631\u0651\u064f \u061f \u0642\u0627\u0644 : \u0623\u064f\u0645\u0651\u064e\u0643\u064e \u060c \u0642\u064f\u0644\u0652\u062a\u064f : \u0645\u064e\u0646\u0652 \u0623\u064e\u0628\u064e\u0631\u0651\u064f : \u0642\u0627\u0644 : \u0623\u064f\u0645\u0651\u064e\u0643\u064e \u060c \u0642\u064f\u0644\u0652\u062a\u064f : \u0645\u064e\u0646\u0652 \u0623\u064e\u0628\u064e\u0631\u0651\u064f \u061f \u0642\u0627\u0644 : \u0623\u0628\u0627\u0643 \u060c \u062b\u064f\u0645\u0651\u064e \u0627\u0644\u0623\u064e\u0642\u0652\u0631\u064e\u0628\u064e \u0641\u064e\u0627\u0644\u0623\u064e\u0642\u0652\u0631\u064e\u0628\u064e<\/span><\/p>\n Artinya :\u00a0<\/span><\/p>\n \u201c<\/span>Wahai Rasulullah, siapa yang paling berhak aku perlakukan dengan baik? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: ayahmu, lalu yang lebih dekat setelahnya dan setelahnya<\/span><\/i>\u201d (HR. Al Bukhari dalam <\/span>Adabul Mufrad<\/span><\/i>, sanadnya hasan).<\/span><\/p>\n Imam Muslim melalui <\/span>shahih-<\/span><\/i>nya telah mengeluarkan hadits panjang tentang kisah Juraij. Jadi intinya adalah saat Juraij dipanggil ibunya, sementara ia sedang menunaikan shalat, maka ia lebih mementingkan melanjutkan shalatnya.\u00a0<\/span><\/p>\n Sementara, panggilan dari ibunya tidak ia penuhi. Kemudian sang ibu mendoakan tentang keburukan kepada anaknya Juraij dan doa tersebut terkabul.\u00a0<\/span><\/p>\n Melalui <\/span>Ryarah Muslim<\/span><\/i>, Imam An Nawawi menjelaskan bahwa para ulama mengemukakan bahwa dalil yang benar ialah memenuhi panggilan dari ibu, sebab yang dilakukan oleh Juraij adalah shala sunnah.\u00a0<\/span><\/p>\n Dengan terus menunaikan shalat hukumnya adalah sunnah, dan tidak wajib. Sementara menjawab panggilan dari ibu serta berbuat baik terhadapnya adalah wajib, apalagi mendurhakai ibu adalah haram.\u00a0<\/span><\/p>\n Para ulama menyimpulkan berdasarkan beberapa dalil, dengan mengatakan :\u00a0<\/span><\/p>\n <\/p>\n \u0627\u0644\u0623\u0645 \u0623\u062d\u0642 \u0627\u0644\u0646\u0627\u0633 \u0628\u062d\u0633\u0646 \u0627\u0644\u0635\u062d\u0628\u0629<\/span><\/p>\n \u201c<\/span>Ibu adalah orang yang paling layak untuk mendapatkan perlakuan yang baik.\u201d<\/span><\/i><\/p><\/blockquote>\n <\/p>\n Hadits lainnya mengenai kemuliaan Ibu, menjelaskan bahwa sebagai seorang anak, sudah kewajiban kita untuk selalu berbakti dan menghormati ibu dengan tulus. Mungkin kita sering mendengar kutipan <\/span>\u201cSurga di telapak kaki Ibu\u201d,<\/span><\/i> sebenarnya kutipan tersebut adalah hadist dari riwayat An-Nasa\u2019i, Ibnu Majah, Aht-Thabarani, dan imam Ahmad dengan bunyi :\u00a0<\/span><\/p>\n <\/p>\n “Bahwasanya ia (Mu’awiyah binj Jahimah) datang kepada Nabi Muhammad SAW, lalu ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, aku ingin berperang, dan aku datang untuk meminta petunjukmu.’ Nabi Muhammad SAW bersabda. ‘Apakah engkau memiliki ibu?’, ‘Iya’. ‘Menetaplah dengannya, karena sungguh surga di bawah kedua kakinya.”<\/span><\/i><\/p><\/blockquote>\n <\/p>\n Salah satu kisah yang sangat menginspirasi adalah tentang kisah seorang pemuda bernama Uwais Al Qorni yang bahkan membuat sahabat Nabi, Ummar Bin Khatab Ra mendapatkan anjuran dari Rasulullah SAW agar menemui Uwais.<\/span><\/p>\n Tentu saja bukan tanpa alasan, hal ini karena kehebatan dari <\/span>birrul walidain <\/span><\/i>Uwais kepada Ibunya. Berikut sabda Rasulullah SAW :\u00a0<\/span><\/p>\n <\/p>\n \u0625\u0646 \u062e\u064a\u0631\u064e \u0627\u0644\u062a\u0627\u0628\u0639\u064a\u0646 \u0631\u062c\u0644\u064c \u064a\u0642\u0627\u0644\u064f \u0644\u0647 \u0623\u0648\u064a\u0633\u064c . \u0648\u0644\u0647 \u0648\u0627\u0644\u062f\u0629\u064c . \u0648\u0643\u0627\u0646 \u0628\u0647 \u0628\u064a\u0627\u0636\u064c . \u0641\u0645\u0631\u0648\u0647 \u0641\u0644\u064a\u0633\u062a\u063a\u0641\u0631\u0652 \u0644\u0643\u0645<\/span><\/p>\n Artinya :\u00a0<\/span><\/p>\n \u201c<\/span>Sesungguhnya tabi\u2019in yang terbaik adalah seorang lelaki bernama Uwais, ia memiliki seorang ibu, dan ia memiliki tanda putih di tubuhnya. Maka temuilah ia dan mintalah ampunan kepada Allah melalui dia untuk kalian<\/span><\/i>\u201d (HR. Muslim).<\/span><\/p><\/blockquote>\n <\/p>\n Baca Juga Kumpulan Hadits Lainnya :<\/strong><\/p>\n Kumpulan Hadits Tentang Rumahku Surgaku Baiti Jannati<\/strong><\/a><\/p>\nMenggali Hikmah dari Hadits Kemuliaan Ibu<\/b><\/h2>\n
1. Hadits Berbuat Baik Terhadap Ibu<\/b><\/h3>\n
2. Penyebutan Nama Ibu Sebanyak 3 Kali Oleh Rasulullah SAW, Kemudian Ayah<\/b><\/h3>\n
3. Ibu Orang Paling Layak Mendapat Perlakuan Baik<\/b><\/h3>\n
4. Surga di Telapak Kaki Ibu<\/b><\/h3>\n
5. Dikenal Penduduk Langit Kerena Berbakti Kepada Ibu<\/b><\/h3>\n