{"id":1297,"date":"2022-12-11T07:39:48","date_gmt":"2022-12-11T07:39:48","guid":{"rendered":"https:\/\/isykarimanproperty.com\/journal\/?p=1297"},"modified":"2022-12-11T07:39:48","modified_gmt":"2022-12-11T07:39:48","slug":"rumah-tahan-gempa-bnpb","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/isykarimanproperty.com\/journal\/tips-properti\/rumah-tahan-gempa-bnpb\/","title":{"rendered":"Bedah Kriteria Rumah Tahan Gempa Menurut BNPB"},"content":{"rendered":"

Gempa bumi termasuk salah satu bencana alam yang paling ditakuti oleh setiap manusia. Karena bisa memberikan dampak yang sangat besar, baik bagi keselamatan jiwa maupun kondisi bangunan. Tidak sedikit kasus gempa bumi yang merusak banyak bangunan rumah<\/a>. Inilah yang memunculkan inisiatif para developer maupun individu untuk membangun <\/span>rumah tahan gempa.<\/span><\/p>\n

Untuk membangun hunian tahan gempa, harus menerapkan beberapa perencanaan, mulai dari pondasi, struktur bangunan dan denah. Jika anda tertarik membangun rumah anti gempa, silahkan cek kriterianya!<\/span><\/p>\n

Kriteria Rumah Tahan Gempa<\/b><\/h2>\n

Tinggal di daerah yang rentan mengalami gempa, mengharuskan kita melakukan antisipasi dengan membangun <\/span>rumah tahan gempa. Ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan untuk membangun hunian ini, sebagai berikut :\u00a0<\/span><\/p>\n

1. Kriteria Bahan Bangunan<\/b><\/h3>\n

Bahan material bangunan tahan gempa harus memperhatikan bobot bangunan.Pastikan bobot bangunan rumah anda cukup ringan, caranya yaitu dengan pemilihan bahan material yang berbobot ringan. Terutama pada komponen konstruksi atap sebagai penutup atau bagian atas bangunan.\u00a0<\/span><\/p>\n

Pilih material atap rumah dari Galvalum, beton bertulang, baja ringan, dan bata ringan sebagai pilihan paling tepat. Jika bahan bangunan yang digunakan pada rumah memiliki bobot yang terlalu berat, maka dapat menimbulkan resiko bangunan mengalami runtuh ketika terjadi gempa bumi.\u00a0<\/span><\/p>\n

Selain itu, perhatikan kritera material utama konstruksi bangunan yang perlu anda ketahui berikut ini :<\/span><\/p>\n

a. Material Beton<\/b><\/h4>\n

Dalam pembuatan campuran beton, gunakan kerikil berukuran maksimum sekittar 20mm. Sementara untu penggunaan semen sebaiknya pakai semen tipe 1 berkualitas menyesuaikan standar dari SNI (Standar Nasional Indonesia).<\/span><\/p>\n

b. Batu Pondasi<\/b><\/h4>\n

Pembuatan batu pondasi dibuat dari campuran batu gunung keras dan batu kali. Di samping itu, anda juga harus memastikan batu mempunyai banyak sudut supaya ikatan bersama mortar lebih kuat.\u00a0<\/span><\/p>\n

c. Batu Bata<\/b><\/h4>\n

Persyaratan penggunaan batu pata adalah memilih yang tidak memiliki banyak retakan, bagian tepinya tajam dan lurus, tahan terhadap patahan dan ukuran dimensi yang dimiliki jangan terlalu kecil.\u00a0<\/span><\/p>\n

Kriteria lainnya, pastikan batu bata suaranya terdengar lebih denting saat dipukul. Namun sebelum anda menggunakannya, pastikan untuk merendamnya terlebih dahulu selama 5-10 menit.\u00a0<\/span><\/p>\n

Lalu keringkan sebelum anda merekatkan batu bata memakai mortar. Tujuannya supaya penyerapan air yang dilakukan oleh bata tidak berlangsung terlalu cepat.\u00a0<\/span><\/p>\n

d. Kayu<\/b><\/h4>\n

Penggunaan kayu pada bangunan anti gempa harus kayu yang tidak memiliki retak, warnanya cenderung gelap, kering, keras dan lurus.<\/span><\/p>\n

2. Kriteria Struktur Utama Bangunan<\/b><\/h3>\n

Anda juga harus memperhatikan struktur utama bangunan. Pastikan menggunakan struktur bangunan simetris, dan sederhana untuk menahan bobot lebih besar. Lain halnya dengan bangunan yang strukturnya sangat kompleks.<\/span><\/p>\n

Ini adalah tantangan tersendiri para desainer dan arsitek yang menerima proyek bangunan anti gempa ini. Sebab arsitek harus bisa menciptakan keseimbangan antara fungsi dan estetika bangunan tahan gempa.<\/span><\/p>\n

 <\/p>\n

\"Kriteria<\/p>\n

 <\/p>\n

3. Hubungan Antar Elemen Struktur<\/b><\/h3>\n

Semua elemen pada struktur bangunan anti gempa harus menyatu supaya bisa menanggung beban secara proporsional.\u00a0<\/span><\/p>\n

Misalnya, untuk menghubungkan antara pondasi pada balok pengikat harus ditanam angkur besi menggunakan jarak tiap angkur paling jauh yaitu 1 meter.\u00a0<\/span><\/p>\n

4. Kriteria Pengecoran Beton<\/b><\/h3>\n

Pengecoran beton bangunan, baik itu pada balok maupun pada kolom harus tetap memperhatikan beberapa hal di bawah ini :\u00a0<\/span><\/p>\n