Tidak Berlebihan<\/strong><\/h3>\nDalam Islam, ada anjuran untuk tidak berlebihan dalam membangun rumah. Hal ini mengingatkan kita agar tidak terlalu membangun rumah yang mewah, karena dapat menimbulkan rasa sombong dan kesombongan dalam diri. Seiring dengan itu, dalam ajaran Islam juga ditegaskan bahwa salah satu tanda hari kiamat atau akhir zaman adalah perilaku manusia yang berlomba-lomba mencari harta duniawi untuk memiliki rumah yang mewah, seolah-olah seperti istana.<\/p>\n
Rumah yang baik menurut syariat Islam adalah rumah yang sederhana namun nyaman. Rumah tersebut tidak terlalu sempit sehingga menghambat aktivitas, namun juga tidak terlalu luas sehingga memunculkan kemewahan yang berlebihan. Lebih dari itu, rumah yang baik adalah yang dapat memenuhi kebutuhan penghuninya tanpa menimbulkan pemborosan atau kesombongan.<\/p>\n
Konsep sederhana dalam membangun rumah menegaskan nilai kesederhanaan dan keseimbangan dalam kehidupan seorang Muslim. Ini mencerminkan penghargaan terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah dan menghindarkan manusia dari sikap riya’ (pamer) dan takabur (sombong), yang dikecam dalam ajaran Islam. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk membangun rumah sesuai dengan prinsip-prinsip yang diajarkan dalam syariat agar mencerminkan kepatuhan dan kebersyukuran kepada Allah.<\/p>\n
<\/p>\n
Hal ini tertuang dalam surat At-Takasur ayat 1-8, yang artinya :<\/p>\n
\u201cBermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah ebgitu, kelak kamu akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka jahiim, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan \u2018ainul yaqin\u2019. Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan.\u201d<\/em><\/p><\/blockquote>\n <\/p>\n