Sebagian masyarakat di Indonesia kebanyakan masih mempercayai adanya mitos terkait rumah tusuk sate. Kita mungkin sering mendengar bahwa rumah ini dianggap membawa kesialan bagi penghuninya. Agar kalian tidak keliru, mari kita ulas fakta dan pandangannya menurut Islam.
Apa yang Dimaksud Rumah Tusuk Sate ?
Rumah tusuk sate adalah sebuah hunian yang terlihat mencolok karena letak rumah rumahnya berada di area pertigaan lajur L atau T. Sehingga posisinya terlihat memotong satu jalur area pertigaan. Inilah yang membuat jalan tersebut menjadi buntu. Mengingat posisinya tersebut, banyak masyarakat yang berspekulasi rumah tersebut kurang baik, bahkan muncul berbagai mitos yang beredar.
Biasanya rumah tersebut dipercaya dapat memberikan kesialan untuk para penghuninya. Meskipun sebenarnya, dari segi lokasi sendiri cenderung strategis karena lokasinya mudah ditemui, apalagi ketika kamu sedang mencari alamat sebuah rumah. Walaupun demikian, masyarakat cenderung menjauhi rumah ini karena takut kena sial.
Berbagai Mitos Rumah Fenomenal Tusuk Sate
Ada beberapa mitos yang beredar yang dipercaya banyak masyarakat, diantaranya :
Pemilik Rumah Mengalami Kecelakaan
Salah satu mitos yang beredar, menganggap bahwa rumah yang posisinya persis seperti tusuk sate ini bisa membawa kesialan, seperti membuat para penghuni rumah lebih mudah mengalami kecelakaan.
Mudah Sakit
Mitos lainnya yang juga ditegaskan oleh ahli feng shui, bahwa rumah ini memiliki aliran chi sangat kuat. Maksud dari aliran chi ini adalah rumah mempunyai pengaruh buruk, sehingga membuat para penghuninya mudah sakit.
Keluarga Menjadi Tidak Harmonis
Selain kedua mitos di atas, sebagian masyarakat juga percaya bahwa rumah dengan posisi tutuk sate dapat membuat penghuni rumah tidak harmonis. Hawa di dalam rumah membuat penghuninya tidak nyaman, bahkan seolah selalu terjadi masalah atau perselisihan yang terjadi pada anggota keluarga lainnya.
Sulit Mendapatkan Rezeki
Mitos lainnya yaitu sebagian percaya jika pemilik rumah dengan posisi tusuk sate, biasanya akan kesulitan mendapatkan rezeki, bahkan bisa menjadi sumber kesialan lainnya.
Dengan berbagai mitos yang beredar di atas, siapapun tentu enggan tinggal di rumah tusuk sate jika mereka tidak mengetahui fakta dan bagaimana pandangan menurut Islam.
Baca Juga :
Cara Menata Rumah Agar Terlihat Rapi dan Bersih
Apa itu Rumah Syariah ? Berikut Perbedaanya Dari Rumah Konvensional
Bagaimana Islam Memandang Rumah Tusuk Sate
Dalam Islam, setiap rumah asalkan dibangun dari uang yang halal adalah baik dan tidak masalah. Ustadz Khalid berpendapat bahwa anggapan masyarakat terkait kesialan rumah dengan posisi tusuk sate adalah tathayyur, yang artinya menggantungkan sesuai terhadap hal-hal yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan syariat.
Tips Hunian Islami agar Jauh dari Mitos Rumah Tusuk Sate
Jika ingin memiliki hunian Islami yang penuh keberkahan, ada beberapa tips yang perlu anda ketahui agar terhindar dari mitos yang tidak berdasar. Ini dia tips hunian Islami sesuai syariat Islam :
Perhatikan Tetangga dan Lingkungannya
Dalam Islam, hal terpenting ketika memilih atau membeli sebuah rumah adalah dengan memperhatikan tetangganya. Sesuai dengan ungkapan dalam bahasa Arab, “Al-jaar qabla ad-daar”. Ungkapan ini memiliki arti, bahwa sebelum memilih tempat tinggal, kita harus memperhatikan dengan siapa kita bertetangga. Karena sebagus apapun sebuah rumah, jika lingkungan atau tetangga anda buruk, maka kita tidak akan pernah tenang. Sebab sejatinya hunia harus bisa memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi para penghuninya.
Tidak Berlebihan
Tidak berlebihan disini adalah dalam membangun rumah sebaiknya tidak terlalu mewah, karena bisa menimbulkan rasa sombong di dalam diri. Selain itu, salah satu tanda hari kiamat atau akhir zaman adalah manusia yang berlomba-lomba mencari harta duniawi untuk memiliki rumah yang mewah bak istana.
Berdasarkan syariat islam, rumah yang baik adalah rumah yang sederhana, nyaman, tidak terlalu sempit ataupun luas, namun dapat memenuhi kebutuhan penghuninya.
Hal ini tertuang dalam surat At-Takasur ayat 1-8, yang artinya :
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah ebgitu, kelak kamu akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka jahiim, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ‘ainul yaqin’. Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan.”
Posisi Bangunan dan Penataan Ruangan
Islam telah memberikan anjuran untuk mendirikan hunian menghadap atau menyesuaikan kiblat. Dengan ruang shalat harus menghadap ke arah kiblat. Namun ada larangan untuk toilet atau WC yang sebaiknya posisinya tidak menghadap ke arah kiblat.
Sesuai dengan hadist Nabi Muhammad SAW dalam Shahih Muslim No.388, yang berbunyi :
“Jika engkau ke WC, janganlah menghadap ke kiblat atau membelakanginya ketika buang air besar atau kencing, tetapi menghadaplah ke barat atau ke timur.”
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa membuat atau membeli hunian harus mempertimbangkan ketenangan, kenyamanan dan tentunya yang mendekatkan diri kita kepada Allah Swt. Dengan begitu, hunian yang kita tempati selalu dilimpahi keberkahan.